Kapolres Polman Kunjungi Langsung Keluarga Korban |
Pelaku dan Kondisi Korban |
Kapolres Menyita BB dan Saksikan Olah TKP |
Kapolres Kunjungi Rumah Korban & Pelaku Tenangkan Emosi Warga Hindari Serangan Balik |
Kapolres Polman Berada di TKP & Langsung Meredam Emosi Massa |
Senjata Tajam Yang Digunakan |
Tampak Kapolres dan Jajaran Melihat Tempat Awal Terjadinya Penganiayaan |
Kapolres Polman Menenangkan Warga di Kanussuang |
BACA Juga : Baku Parang...! Satu Lawan Satu Berujung Maut di Kanusuang Polman!
Identitas Korban SULAEMAN Alias
SULE, alias Bapak SULTAN (38), Pekerjaan tani, alamat Dusun Kanusuang, Desa
Pulliwa, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polman. Dan pelaku MASDAR Alias KACO BULLA (50),
Pekerjaan Tani, alamat TKP.
Menurut hasil penyelidikan
sementara Kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi SANTI, alamat Dusun
Kanusuang dan keterangan pelaku MASDAR Alias KACO BULLA, pada sore hari itu
pelaku hendak menuju ke kebun miliknya namun diperjalanan sepeda motor pelaku
kehabisan bensin sehigga pelaku singgah untuk membeli bensin.
Pada saat pelaku hendak menuju ke
sepeda motornya tiba-tiba korban datang dan menghampiri pelaku dan sempat
beradu mulut. Tiba-tiba korban langsung mengayunkan parangnya sebanyak 2 kali
ke arah pelaku namun pelaku sempat menghindar dan hanya mengalami luka seperti goresan
pada bagian dada.
Pelaku juga membalas menganiaya
korban dengan menggunakan parang miliknya pada bagian muka (Pipi sebelah
kiri) korban sebanyak 1 kali dan pada lengan sebelah kiri sebanyak 1 kali hingga menyebabkan luka dan pendarahan.
Setelah kejadian pelaku meninggalkan
korban yang sudah terjatuh berlumuran darah di pinggir jalan Poros Kecamatan,
Bulo dan tak lama kemudian saksi IRAH (30), Pekerjaan IRT mendatangi TKP dan
memanggil warga setempat untuk menolong korban.
Selanjutnya warga membawa korban ke
rumahnya kemudian ke Puskesmas Wonomulyo namun setelah sampai di Puskesmas
Wonomulyo Korban dinyatakan sudah Meninggal Dunia akibat luka dan pendarahan yang
dialami.
Pihak Kepolisian lanjut AKBP
HANNY ANDHIKA SARBINI, SIK, SH, MH, setelah mendapat berita telepon dari warga
masyarakat Dusun Kanusuang, Desa Puliwa, maka Kapolsek Wonomulyo Kompol IMBAR
S.Pd memerintahkan anggotanya untuk ke TKP mengecek berita itu.
Kapolres Polman yang juga turun
ke TKP dan memerintahkan Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam beserta Buser, Opsnal
dan Patmor serta Identifikasi untuk olah TKP dan mengejar dan mengamankan
pelaku.
Demi menjaga hal yang tak
diinginkan, sekitar Pukul 18.00 wita, Kapolres Polman AKBP HANNY ANDHIKA
SARBINI, SIK, SH, MH menghubungi Camat Bulo MOHAMMAD ANAS, Kapolsek Wonomulyo
Kompol IMBAR S.Pd, Kades Pulliwa EDI TOPPO dan Kadus Kandusuang JADIM untuk mengumpulkan
masyarakat desa agar tenang dan tidak anarkis.
Pada sekitara Pukul 18.45 wita para
Tokoh masyarakat mengumpulkan warga kemudian memberikan pengarahan agar
mempercayakan proses hukum pada pihak Polres Polman, tidak main hakim sendiri
dan bersama sama ikut membantu Polres Polman menjaga situasi dusun dan desa agar
aman dan tetap kondusif.
Kapolres Polman juga menurunkan
personil Sabhara, Patmor, Intel, Reskrim dan personil Bhabinkamtibmas di dusun dan lokasi kejadian
untuk menjaga rumah dan kerabat pelaku agar aman, tidak dibakar massa dan
meniadakan provokasi.
Upaya Kapolres Polman membuahkan
hasil, sekitar Pukul 20.00 wita, setelah pertemuan dengan warga dan diberikan pengarahan dan tercapai kesepakatan untuk tidak berbuat anarkis.
Setelah dilakukan pertemuan dengan
pengawalan lengkap Kapolres Polman dan jajarannya membawa orang orang yang dicurigai, para
saksi serta keluarga pelaku menuju Mapolres Polman untuk diamankan dan langsung
dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi.
AKBP HANNY
tambahkan, dari hasil penyelidikan sementara, olah TKP dan informasi masyarakat sekitar bahwa
kedua orang itu (Pelaku dan Korban) beserta keluarganya masih ada hubungan
keluarga tapi sudah lama ada permasalahan tentang sengketa tanah yang
sudah lama tidak kunjung selesai sehingga menimbulkan dendam.
Belum adanya penyelesaian konflik tanah sejak
dulu dan peristwa itu diduga menjadi pemicu penganiayaan sehingga salah satunya
meninggal dunia terkena tebasan parang.(*)