Kapolres Polman Memberikan Keterangan Pers |
Aco Botto Birbincang Bersama Kapolres Polman |
Barang Bukti Aco Botto |
Aco Botto Digelandang Ke Reskrim Polres Polman |
Wakapolres, AKP Aska Mappe Interogasi Aco Botto di Ruangan Resum Reskrim Polres Polman |
Sesaat Setelah Kejadian Pembunuhan |
POLEWALITERKINI.NET – Setelah tertangkap oleh pihak Kepolisian Resort Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ACO Bin MUSTAFA alias ACO BOTTO pelaku yang dibayar istri dan anak kandung korban dalam peristiwa pembunuhan memberikan keterangan di depan pihak Polisi. Selasa (27/06/2017).
BACA Juga : ACO BOTTO...! PEMBUNUH BAYARAN AKHIRNYA DISERGAP KEPOLISIAN POLMAN
ACO Bin MUSTAFA alias ACO BOTTO mengatakan, setelah menerima Rp. 2 Juta uang panjar dari istri korban kemudian diberikan kepada temannya inisial (RML) namun jauh sebelum terjadi pembunuhan.
“Ada pertama saya terima Rp. 2 juta DP, lamami itu uang Panjar. Terus Rp. 12 Juta lagi saya yang ambil semua setelah eksekusi (Pembunuhan selesai).” Kata ACO BOTTO di depan Wakapolres dan Kasat Reskrim Polres Polman.
Meski sudah menyerahkan uang Rp. 2 Juta rupiah kepada (RML) tapi bersangkutan tak lagi ikut dalam menjalankan aksi pembunuhan itu.
“Ada pertama ku kasi itu namanya (RML). Tugasnya dia apa? Cuman man DP saja, tapi saat kita pergi tidak ikut ki, tidak mau dia. Tapi kenapa kamu kasi uang? Lama mi itu uang ku kasi karena uang panjar Rp. 2 juta rupiah.” Jawab Aco Botto saat ditanya Wakapolres Polman, Kompol Aska Mappe.
Menurutnya dana bayaran untuk melakukan pembunuhan seluruhnya senilai Rp. 14 juta namun belum semua dibelanjakan, saat ditangkap masih tersisa sekira Rp. 6 Jutaan rupiah.
Dia juga mengaku selama pelarian dan masuk DPO banyak berada di Botto hanya posisinya selalu berpindah pindah bahkan menyebut banyak di areal persawahan. Posisi Aco Botto sulit diketahui berhubung 9 orang wanita yang dinikahi semuanya sudah diceraikan.
Saat ditanya siapa yang menyerahkan uang kepadanya ACO BOTTO mengaku bahwa langsung istri korban, selain itu sudah 1 bulan dirinya disuruh terus oleh istri korban untuk melakukan pembunuhan.
“Siapa yang menyerahkan uang? Istrinya, 1 bulan ma na paksa itu, 1 bulan maka na suruh terus bunuh suaminya.” Ungkap Aco Botto.
Dalam menjalankan aksinya Aco Botto mengaku melakukan bersama dengan istri korban, tak hanya dirinya melakukan pemukulan dengan kayu namun istrinya ikut juga melakukan pemukulan pada bagian dada dan menarik kemaluan suaminya.
“Sendiri ka h melakukan pembunuhan? Sama ka istrinya. Apa yang dilakukan istrinya? Memukul i juga pake kayu, kayu yang digunakan itu juga yang ku samai. Saya masuk ke dalam rumah lewat depan natunggui k istrinya disitu sekitar jam 11 malam.” Kata Aco Botto.
Insiden pembunuhan berencana dilakukan pelaku dengan memukul dengan menggunakan kayu 10 kali pada bagian leher belakang sementara bagian dada dilakukan langsung oleh istrinya kemudian menarik kemaluannya.
“Saya memukul ada 10 kali bagian belakang leher. Yang pukul dadanya itu? Istrinya natare juga “BUTOnya” dan setelah itu meninggalkan lokasi rumah korban.” Ucapnya.
Aco Botto sebelumnya terlibat kasus pencurian kekerasan di Kecamatan Luyo dan telah menjalani hukuman kurang 1 bulan 2 tahun di Lapas Kelas IIB Polman. Kata dia, april kemarin baru saja dinyatakan bebas.(*)
BACA Juga : ACO BOTTO...! PEMBUNUH BAYARAN AKHIRNYA DISERGAP KEPOLISIAN POLMAN
ACO Bin MUSTAFA alias ACO BOTTO mengatakan, setelah menerima Rp. 2 Juta uang panjar dari istri korban kemudian diberikan kepada temannya inisial (RML) namun jauh sebelum terjadi pembunuhan.
“Ada pertama saya terima Rp. 2 juta DP, lamami itu uang Panjar. Terus Rp. 12 Juta lagi saya yang ambil semua setelah eksekusi (Pembunuhan selesai).” Kata ACO BOTTO di depan Wakapolres dan Kasat Reskrim Polres Polman.
Meski sudah menyerahkan uang Rp. 2 Juta rupiah kepada (RML) tapi bersangkutan tak lagi ikut dalam menjalankan aksi pembunuhan itu.
“Ada pertama ku kasi itu namanya (RML). Tugasnya dia apa? Cuman man DP saja, tapi saat kita pergi tidak ikut ki, tidak mau dia. Tapi kenapa kamu kasi uang? Lama mi itu uang ku kasi karena uang panjar Rp. 2 juta rupiah.” Jawab Aco Botto saat ditanya Wakapolres Polman, Kompol Aska Mappe.
Menurutnya dana bayaran untuk melakukan pembunuhan seluruhnya senilai Rp. 14 juta namun belum semua dibelanjakan, saat ditangkap masih tersisa sekira Rp. 6 Jutaan rupiah.
Dia juga mengaku selama pelarian dan masuk DPO banyak berada di Botto hanya posisinya selalu berpindah pindah bahkan menyebut banyak di areal persawahan. Posisi Aco Botto sulit diketahui berhubung 9 orang wanita yang dinikahi semuanya sudah diceraikan.
Saat ditanya siapa yang menyerahkan uang kepadanya ACO BOTTO mengaku bahwa langsung istri korban, selain itu sudah 1 bulan dirinya disuruh terus oleh istri korban untuk melakukan pembunuhan.
“Siapa yang menyerahkan uang? Istrinya, 1 bulan ma na paksa itu, 1 bulan maka na suruh terus bunuh suaminya.” Ungkap Aco Botto.
Dalam menjalankan aksinya Aco Botto mengaku melakukan bersama dengan istri korban, tak hanya dirinya melakukan pemukulan dengan kayu namun istrinya ikut juga melakukan pemukulan pada bagian dada dan menarik kemaluan suaminya.
“Sendiri ka h melakukan pembunuhan? Sama ka istrinya. Apa yang dilakukan istrinya? Memukul i juga pake kayu, kayu yang digunakan itu juga yang ku samai. Saya masuk ke dalam rumah lewat depan natunggui k istrinya disitu sekitar jam 11 malam.” Kata Aco Botto.
Insiden pembunuhan berencana dilakukan pelaku dengan memukul dengan menggunakan kayu 10 kali pada bagian leher belakang sementara bagian dada dilakukan langsung oleh istrinya kemudian menarik kemaluannya.
“Saya memukul ada 10 kali bagian belakang leher. Yang pukul dadanya itu? Istrinya natare juga “BUTOnya” dan setelah itu meninggalkan lokasi rumah korban.” Ucapnya.
Aco Botto sebelumnya terlibat kasus pencurian kekerasan di Kecamatan Luyo dan telah menjalani hukuman kurang 1 bulan 2 tahun di Lapas Kelas IIB Polman. Kata dia, april kemarin baru saja dinyatakan bebas.(*)