Jumpa Pers AIM Terkait Pencalonannya di Partai Golkar |
POLEWALITERKINI.NET - Andi Ibrahim Masdar menyesalkan pergantian dirinya sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sulbar tanpa koordinasi terlebih dahulu berdasarkan aturan mekanisme partai.
"Semestinya saya diberitahu, atau diberikan surat keputusan partai kalau saya telah digeser, insha Allah saya akan menghadap DPP Nasdem di Jakarta." Ujarnya saat dikonfirmasi, Senin 7 Agustus 2017.
Selain itu dia juga membantah kabar akan kepindahan dirinya ke partai golkar, namun ia tak menampik jika sudah ditawari pindah ke golkar oleh beberapa petinggi golkar saat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta.
"Baru baru ini sebelum PIFAF, Saya dipanggil Setya Novanto ke rumahnya, disana saya dibilangi sama beliau, pak Ibrahim tidak alasan untuk tidak ke golkar, bahkan saya juga diajak pak Idrus Marham dan Nurdin Halid." Jelas Andi Ibrahim Masdar.
"Inikan Proses Demokrasi sehingga Hal itu bisa saja terjadi, DPP memintah saya pimpin Partai Golkar, terkait Rekomendasi NH dan Idrus Marham itu Proses Demokrasi.” Ungkapnya.
Dia menambahkan, ajakan pindah partai ke golkar akan diterimanya jika golkar benar benar serius bukan hanya janji.
"Kalau mau mengajak saya golkar harus betul betul serius jangan hanya menjanjikan, baru saya terima." Ungkap AIM.
Totalitasnya selama menjabat Ketua DPW Nasdem Sulbar sudah ia buktikan dengan menggelar road show ke seluruh Kabupaten di Sulbar, bahkan di Polman hampir semua warna cat perkantoran, sekolah, fasilitas umum identik dengan warna partai nasdem.
"Kemarin semasa saya menjabat ketua DPD Nasdem saya buat road show kesana kemari, hampir semua warna cat di polman sudah biru orange, sebaiknya kalau saya dipecat di Nasdem, datang ke saya baik baik, karena pak Rahim itu sudah saya anggap adik saya." Ucap Andi Ibrahim Masdar.
Menurutnya, perputaran politik sifatnya dinamis meski selalu ada pengorbanan dan konsekuensi.
"Politik itu dinamis sekarang berteman, besok berlawanan, itulah dinamikanya, kalau golkar merekomendasi saya di pilbup Polman, itu wajar wajar saja, karena keluarga saya berdarah golkar." Kata Andi Ibrahim Masdar yang juga menjabat Bupati Polman ini.
"Semestinya saya diberitahu, atau diberikan surat keputusan partai kalau saya telah digeser, insha Allah saya akan menghadap DPP Nasdem di Jakarta." Ujarnya saat dikonfirmasi, Senin 7 Agustus 2017.
Selain itu dia juga membantah kabar akan kepindahan dirinya ke partai golkar, namun ia tak menampik jika sudah ditawari pindah ke golkar oleh beberapa petinggi golkar saat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta.
"Baru baru ini sebelum PIFAF, Saya dipanggil Setya Novanto ke rumahnya, disana saya dibilangi sama beliau, pak Ibrahim tidak alasan untuk tidak ke golkar, bahkan saya juga diajak pak Idrus Marham dan Nurdin Halid." Jelas Andi Ibrahim Masdar.
"Inikan Proses Demokrasi sehingga Hal itu bisa saja terjadi, DPP memintah saya pimpin Partai Golkar, terkait Rekomendasi NH dan Idrus Marham itu Proses Demokrasi.” Ungkapnya.
Dia menambahkan, ajakan pindah partai ke golkar akan diterimanya jika golkar benar benar serius bukan hanya janji.
"Kalau mau mengajak saya golkar harus betul betul serius jangan hanya menjanjikan, baru saya terima." Ungkap AIM.
Totalitasnya selama menjabat Ketua DPW Nasdem Sulbar sudah ia buktikan dengan menggelar road show ke seluruh Kabupaten di Sulbar, bahkan di Polman hampir semua warna cat perkantoran, sekolah, fasilitas umum identik dengan warna partai nasdem.
"Kemarin semasa saya menjabat ketua DPD Nasdem saya buat road show kesana kemari, hampir semua warna cat di polman sudah biru orange, sebaiknya kalau saya dipecat di Nasdem, datang ke saya baik baik, karena pak Rahim itu sudah saya anggap adik saya." Ucap Andi Ibrahim Masdar.
Menurutnya, perputaran politik sifatnya dinamis meski selalu ada pengorbanan dan konsekuensi.
"Politik itu dinamis sekarang berteman, besok berlawanan, itulah dinamikanya, kalau golkar merekomendasi saya di pilbup Polman, itu wajar wajar saja, karena keluarga saya berdarah golkar." Kata Andi Ibrahim Masdar yang juga menjabat Bupati Polman ini.
Laporan : Z Ramadhana