POLEWALITERKINI.NET - Selasa malam tepatnya pukul 20.00 WIB di
Asrama todilaling memberikan kegembiraan bagi siswa yang ada di daerah Polewali
Mandar karena sudah mendapat kepastian untuk menjadi seorang mahasiswa.
Adapun diantaranya Muh. Mugtadir
– Tata Kelola Seni (ISI), Nurfadil - Aqidah dan filsafat islam (UIN SUKA),
Dirham - Study agama-agama( UIN SUKA), S. Nahru - Study Agama-agama (UIN SUKA),
Nirmala - Sosiologi Agama (UIN SUKA), Muhlis Ainun- Sosiologi agama(UIN SUKA),
Aldi - Ilmu hukum (UAD), Adrian - ilmu hukum (UAD), Hajir – Sastra inggris
(UAD), Zainal - Tafsir hadits (UAD), Ayu - Sastra inggris (UAD), Ipa aryanti -
manajemen pembngunan (UAD), Arwini - PGSD (UST), Tya nur - Tehnik sipil (UTY),
Adrian Arif - ilmu hukum (JANABADRA), Aco Muzakkir - ilmu hukum (JANABADRA) Hasrul - Pendidikan dan Sastra (UPY).
Sugeng Rawuh itulah istilah orang
jawa ketika mengucapkan selamat datang sebagai bentuk penghormatan kepada tamu
yang datang di kota Yogyakarta, terkhusus di Asrama Todilaling yang terlaksana
pada Selasa malam, 15 Agustus 2017.
Seperti halnya di Mandar Salamaq
to pole salamaq todzi polei, menjadi tutur sapa ketika kedatangan seorang tamu.
Ilham Johar atau lebih akrab
disapa Tibo (Mahasiswa UST jurusan Agro bisnis 2016) sebagai koordinator
panitia mahasiswa baru, mengatakan bahwa kenapa kita memakai bahasa Jawa dalam
penyambutan “Sugeng Rawuh” karena
kita sudah menginjakan kaki kita di Yogyakarta.
Dia juga menyampaikan harapannya
bahwa angkatan 2017 ini, bagaimana kita saling menghormati terutama di Asrama
maupun di luar asrama sebagaimana pesan orang Mandar bahwa “Pakalaqbi Totondo Dai, Asayangngi Totondo Naung”.
Kalian adalah saudara-saudari di
perantauan ini, kita semua mempunyai mimpi yang ingin kita raih. Makanya kita buatkan acara Sugeng Rawuh ini,
karena ketika sudah masuk di Kampus akan memiliki kesibukan masing – masing.
Semoga dengan adanya acara ini
bisa ada kenangan dan tetap menjada kekompakan, sehingga kita bisa kembali
pulang ke kampung dengan membawa perubahan ataupun penyadaran terhadap
lingkungan di masyarakat dan membanggakan orang tua. Tegas Ilham Johar .
Acara sugeng rawuh ini, dihadiri
dari IPM kabupaten se-Sulbar seperti halnya IPMMY dan IPM-MATRA bahkan pengurus
Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia – Yogyakarta (IKPMDI-Yogyakarta)
yakni saudara Hafis Arif asal IKPM-
Jakarta.
Kehadiran ketua IKPMDI Yogyakarta
ini sebagai tamu undangan sekaligus memberikan sambutan sebagai bentuk
sosialisasi tentang IKPMDI. Dalam sambutannya kegiatan seperti ini sangat
jarang dilakukan dan pertama kali ia jumpai di Asrama Todilaling Polewali
Mandar.
Hal Seperti yang kita harapkan
lanjutnya sebagai mahasiswa daerah untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan
sesama mahasiswa daerah di Yogyakarta makanya saya sangat apresiasi kegiatan
yang seperti ini dan semoga bisa jadi contoh dengan asrama – asrama lain. Tuturnya.
Setelah sambutan, ketua IKPMDI
membuka acara yang didampingi ketua Asrama Todilaling yakni Saudara Yahya
Neverdise.
Sugeng rawuh mahasiswa Todilaling
2017 ini sangat berarti bagi kami, karena sangat memotivasi kami sebagai
mahasiswa baru yang sangat minim dari kata pengalaman, makanya kami sangat
tetap mengharapkan kepada teman – teman dan senior-senior kami untuk tetap
memberikan kami masukkan - masukkan
kepada kami.
Tegurlah kami jika kami salah,
bimbinglah kami jika berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Dan kami sangat berterima kasih kepada teman-teman senior yang telah mengadakan
acara sugeng rawuh mahasiswa angkatan kami, dan kami sangat bersyukur atas
acara ini, tak ada yang kami balas kecuali doa untuk kita semua agar apa yang
kita cita-citakan semua dapat tercapai, ungkap Zaenal perwakilan dari maba
2017.
Kegiatan ini juga dihibur
langsung oleh Sanggar Nusantara, Komunitas Rumah Mandar serta persembahan
angkatan 2017 dengan judul “Ada Apa
Dengan Mandarku” yang di koordinir oleh saudara Muh. Mugtadir (mahasiswa
ISI Yogyakarta 2017 jurusan Tata Kelola Seni).
Kehadiran Sanggar Nusantara di
acara Sugeng Rawuh sangat diapresiasi teman – teman asrama maupun tamu
undangan, karena yang tidak sempat menyaksikan
Sanggar Nusantara diacara PIFAF akhirnya kita bisa meyaksikan dan
menikmati alunan musik Nusantara di Asrama Todilaling, begitu istimewanya
Yogyakarta.
Oleh: Ilhanm Muslimin