Maenunis Amin |
POLEWALITERKINI.NET – Demokrat Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menjadi partai pertama yang telah mengumumkan pasangan calon usungan menuju Pilbup Polman 2018.
Partai yang dikomandoi Syamsul Samad ini, bulat memasangkan SALIM MENGGA sebagai Balon Bupati dan DIRGA PUTRA SINGKARRU sebagai Balon Wakil Bupati 2018 mendatang.
Dari paket SALIM-DIRGA, Demokrat masih membawa semangat pertarungan Pilgub 2017. Langkah ini tentu akan membawa Demokrat untuk bermanuver, termasuk mengunci Golkar sebagai koalisi utama.
Dua pergerakan Demokrat tersebut, dinilai sebagai langkah wajar oleh Maenunis Amin. Akan tetapi, Direktur Logos Politika ini, menyebut Demokrat akan kesulitan menciptakan Pilbup 2018 menjadi Pilgub jilid II jika minus Golkar dalam gerbong koalisinya.
"Tanpa Golkar, Demokrat akan kesulitan menembus tren maksimal di Pilbup Polman 2018. Alih-alih akan mampu tampil sebagai penantang petahana, kekalahan telak SDK di Polman pada Pilgub lalu akan menjadi presenden buruk bagi citra kekuatan Demokrat." Ujar Maenunis.
Maenunis mengurai sejumlah problem yang menurutnya akan menghambat pergerakan Demokrat di Pilbup Polman 2018 mendatang.
"Demokrat akan mengalami 2 problem besar memasuki Pilbup Polman 2018. PERTAMA, Demokrat akan kesulitan untuk mencitrakan diri sebagai partai besar di Polman, pasca kekalahan Pilgub lalu. KEDUA, Demokrat akan kesulitan mengusung kandidat kuat ataupun mendapatkan koalisi ideal, jika mengunci terlalu dini pasangan SALIM-DIRGA." Ungkap pemilik sapaan INU ini.
Mantan dosen ilmu komunikasi tersebut juga menilai Demokrat tidak cukup elegan memulai komunikasi jika ingin menggoda Golkar sebagai gandengan mengusung kandidatnya.
"Segmentasi potensial Demokrat jauh di bawah kelas Golkar dari segala hal. Jika dirunut ke pertarungan 2017, perolehan Golkar jauh melampaui Demokrat yang bahkan sudah didukung oleh PKS, Hanura dan PBB. Selain itu, kursi Golkar di parlemen Polman, 2 kali lipat lebih banyak dibanding Demokrat." Imbuh Maenunis.
Dirinya meyakini bahwa, Andi Ibrahim Masdar (AIM), masih akan menjadi pusat perburuan partai. Hal ini diperkuat dengan telah beredarnya SK dukungan DPP Golkar terhadap AIM sebagai Balon Bupati Polman.
"Sebagai petahana, AIM akan menjadi sentrum perburuan partai-partai terutama setelah DPP Golkar menerbitkan SK dukungan terhadap AIM sebagai calon Bupati. Tanpa Golkar, Demokrat tidak akan mampu menjadi ancaman serius bagi AIM di Pilbup Polman 2018 nanti." Kunci Maenunis.
Partai yang dikomandoi Syamsul Samad ini, bulat memasangkan SALIM MENGGA sebagai Balon Bupati dan DIRGA PUTRA SINGKARRU sebagai Balon Wakil Bupati 2018 mendatang.
Dari paket SALIM-DIRGA, Demokrat masih membawa semangat pertarungan Pilgub 2017. Langkah ini tentu akan membawa Demokrat untuk bermanuver, termasuk mengunci Golkar sebagai koalisi utama.
Dua pergerakan Demokrat tersebut, dinilai sebagai langkah wajar oleh Maenunis Amin. Akan tetapi, Direktur Logos Politika ini, menyebut Demokrat akan kesulitan menciptakan Pilbup 2018 menjadi Pilgub jilid II jika minus Golkar dalam gerbong koalisinya.
"Tanpa Golkar, Demokrat akan kesulitan menembus tren maksimal di Pilbup Polman 2018. Alih-alih akan mampu tampil sebagai penantang petahana, kekalahan telak SDK di Polman pada Pilgub lalu akan menjadi presenden buruk bagi citra kekuatan Demokrat." Ujar Maenunis.
Maenunis mengurai sejumlah problem yang menurutnya akan menghambat pergerakan Demokrat di Pilbup Polman 2018 mendatang.
"Demokrat akan mengalami 2 problem besar memasuki Pilbup Polman 2018. PERTAMA, Demokrat akan kesulitan untuk mencitrakan diri sebagai partai besar di Polman, pasca kekalahan Pilgub lalu. KEDUA, Demokrat akan kesulitan mengusung kandidat kuat ataupun mendapatkan koalisi ideal, jika mengunci terlalu dini pasangan SALIM-DIRGA." Ungkap pemilik sapaan INU ini.
Mantan dosen ilmu komunikasi tersebut juga menilai Demokrat tidak cukup elegan memulai komunikasi jika ingin menggoda Golkar sebagai gandengan mengusung kandidatnya.
"Segmentasi potensial Demokrat jauh di bawah kelas Golkar dari segala hal. Jika dirunut ke pertarungan 2017, perolehan Golkar jauh melampaui Demokrat yang bahkan sudah didukung oleh PKS, Hanura dan PBB. Selain itu, kursi Golkar di parlemen Polman, 2 kali lipat lebih banyak dibanding Demokrat." Imbuh Maenunis.
Dirinya meyakini bahwa, Andi Ibrahim Masdar (AIM), masih akan menjadi pusat perburuan partai. Hal ini diperkuat dengan telah beredarnya SK dukungan DPP Golkar terhadap AIM sebagai Balon Bupati Polman.
"Sebagai petahana, AIM akan menjadi sentrum perburuan partai-partai terutama setelah DPP Golkar menerbitkan SK dukungan terhadap AIM sebagai calon Bupati. Tanpa Golkar, Demokrat tidak akan mampu menjadi ancaman serius bagi AIM di Pilbup Polman 2018 nanti." Kunci Maenunis.
Penulis : MNs