 |
| Ilustrasi |
POLEWALITERKINI.NET – Tak semua siswa di SMA Negeri 1 Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang belajar hingga sore hari dalam program Full Day School risau.
Karena sejumlah anak siswa yang belajar di sekolah tersebut sebagaian merasa nyaman begitu juga para guru. Hal ini disampaikan oleh Muh Puad bersama Farid saat ditemui di sekolahnya. Senin (14/08/2017).
"Kami disini nyaman pak, seandainya bisa sampai pukul 18.00 itupun kami kehendaki karena disini betul betul kami konsentrasi belajar dan pulang ke rumah langsung kami istiraat (tidur) malamnya kita belajar lagi.” Ungkapnya.
Ditempat yang sama guru Pendidikan Jasmani (Penjas), Budi dan guru Fisika, Irma mengatakan, selaku guru disini dengan program Full day School tak ada kendala yang berarti. Terkait soal kegiatan lain misalnya acara keluarga dan lain lain kita bisa gunakan waktu libur Sabtu dan Minggu.
“Jadi kita merasa nyaman seharian bersama bergaul dengan anak didik.” Kata Budi.
“Siswa itu jauh dan anak orang miskin pastilah ongkos transfortasi dan jajan meningkat pasti itu menjadi kendala dan siswa juga tidak akan bisa membantu orang tuanya di sawah, kebun dan pekerjaan lainnya karena Full di sekolah. Saya kira dari 100 siswa ada sekian persen yang terkendala.” Kata Muh.Idam Untung.
Karena sejumlah anak siswa yang belajar di sekolah tersebut sebagaian merasa nyaman begitu juga para guru. Hal ini disampaikan oleh Muh Puad bersama Farid saat ditemui di sekolahnya. Senin (14/08/2017).
"Kami disini nyaman pak, seandainya bisa sampai pukul 18.00 itupun kami kehendaki karena disini betul betul kami konsentrasi belajar dan pulang ke rumah langsung kami istiraat (tidur) malamnya kita belajar lagi.” Ungkapnya.
Ditempat yang sama guru Pendidikan Jasmani (Penjas), Budi dan guru Fisika, Irma mengatakan, selaku guru disini dengan program Full day School tak ada kendala yang berarti. Terkait soal kegiatan lain misalnya acara keluarga dan lain lain kita bisa gunakan waktu libur Sabtu dan Minggu.
“Jadi kita merasa nyaman seharian bersama bergaul dengan anak didik.” Kata Budi.
“Siswa itu jauh dan anak orang miskin pastilah ongkos transfortasi dan jajan meningkat pasti itu menjadi kendala dan siswa juga tidak akan bisa membantu orang tuanya di sawah, kebun dan pekerjaan lainnya karena Full di sekolah. Saya kira dari 100 siswa ada sekian persen yang terkendala.” Kata Muh.Idam Untung.
Laporan : Burhanuddin Haruna
