Warga Polman Padati Lokasi Expo PIFAF Polman |
Salah Satu Sudut Lokasi Expo PIFAF 2017 |
POLEWALITERKINI.NET - Ajang Polewali Mandar Internasional Folk And Art Festival (PIFAF) dan EXPO 2017 membawa berkah tersendiri bagi para pedagang, tak tanggung-tanggung jumlah transaksi setiap malamnya capai Rp. 1,5 Miliar atau Sekitar Rp. 6 sampai Rp. 7 Miliar selama ajang PIFAF.
Asisten II Bidang Ekonomi dan pembangunan, Darwin Badaruddin mengatakan, adanya ajang PIFAF membawa berkah tersendiri bagi UKM dan UMKM karena bisa menambah pundi pundi rupiah bagi masyarakat.
"Khusus tahun ini perputaran ekonomi jauh meningkat di bandingkan tahun lalu bahkan melebihi yang di targetkan, yang di perkirakan hanya satu Miliar." Ungkapnya. Sabtu (5/7/2017).
Dia juga katakan, sektor ekonomi kreatif yang paling banyak melakukan transaksi seperti kerajinan tangan, penjualan tenun khas mandar karena para peserta PIFAF kebanyakan mencari barang khas mandar untuk oleh-oleh kenegaranya salah satunya Sutra Mandar.
Untuk memajukan ekonomi itu memerlukan stimulus sehingga pengusaha lokal kita bisa bersaing dengan negara lain dan kemampuan daya saing harus lebih ditingkatkan dengan melakukan pelatihan ke beberapa UKM dan UMKM di Polman.
Sementara itu Pemilik Stand Altar yang menjual kerajian tangan berupa Tas dan pernak- pernik yang terbuat dari sutra mandar , Lili, merasa bersyukur dengan adanya PIFAF karen dapat meningkatkan omset penjualannya di banding hari- hari biasa.
"Jika dibandingkan dengan hari- hari biasa, adanya PIFAF ini membawa berkah tersendiri bagi saya, adapun jumlah transaksi setiap malamnya Rp. 500 sampai Rp. 700 Ribu setiap Malamnya." Ungkapnya.(*)
Asisten II Bidang Ekonomi dan pembangunan, Darwin Badaruddin mengatakan, adanya ajang PIFAF membawa berkah tersendiri bagi UKM dan UMKM karena bisa menambah pundi pundi rupiah bagi masyarakat.
"Khusus tahun ini perputaran ekonomi jauh meningkat di bandingkan tahun lalu bahkan melebihi yang di targetkan, yang di perkirakan hanya satu Miliar." Ungkapnya. Sabtu (5/7/2017).
Dia juga katakan, sektor ekonomi kreatif yang paling banyak melakukan transaksi seperti kerajinan tangan, penjualan tenun khas mandar karena para peserta PIFAF kebanyakan mencari barang khas mandar untuk oleh-oleh kenegaranya salah satunya Sutra Mandar.
Untuk memajukan ekonomi itu memerlukan stimulus sehingga pengusaha lokal kita bisa bersaing dengan negara lain dan kemampuan daya saing harus lebih ditingkatkan dengan melakukan pelatihan ke beberapa UKM dan UMKM di Polman.
Sementara itu Pemilik Stand Altar yang menjual kerajian tangan berupa Tas dan pernak- pernik yang terbuat dari sutra mandar , Lili, merasa bersyukur dengan adanya PIFAF karen dapat meningkatkan omset penjualannya di banding hari- hari biasa.
"Jika dibandingkan dengan hari- hari biasa, adanya PIFAF ini membawa berkah tersendiri bagi saya, adapun jumlah transaksi setiap malamnya Rp. 500 sampai Rp. 700 Ribu setiap Malamnya." Ungkapnya.(*)