Menyampaikan Aspirasinya di DPRD Polman |
Para Pendemo Berorasi di Pintu Gedung DPRD Polman |
Di depan kantor DPRD Polman,
Ahmad Rezki Koordinator aksi menuntut pemerintah pusat segera mengambil sikap
tegas terhadap kekejaman dan pembersihan etnis Rohingya yang dilakukan angkatan
militer Myanmar.
"Pembantaian di Rohingya adalah pelanggaran HAM terparah di asia
tenggara, pemerintah harus segera membantu saudara kita disana." Ujar Ahmad Rezki.
Kedatangan aliansi peduli
Rohingya ini, diterima Amiruddin Wakil Ketua II DPRD Polman kemudian meminta
rombongan ini masuk ke ruang aspirasi, untuk melakukan rapat dengar pendapat
Amiruddin menanggapi bahwa
Pemerintah RI lambat bersikap terhadap tragedi Rohingya menjelaskan sejak
adanya pembersihan etnis muslim di Rohingya sudah bersikap dengan mengirim
menteri luar negeri kesana mencari solusi dan juga mengirim bantuan makanan
kesana.
"Bahkan hampir seluruh fraksi di DPR RI menyumbangkan sebagian
gajinya untuk saudara kita di Rohingya." Ungkapnya.
Dia berharap lewat doa saudara
kita sesama muslim di Rohingya Myanmar bisa hidup dan bisa selamat dari
pembantaian yang ada disana, kata dia,
Ketua PKB Muhaimin Iskandar telah
memerintahkan kepada seluruh unsur partai mulai dari menter hingga legislator
pusat dan daerah dari partai PKB wajibnya menyumbangkan gajinya selama sebulan.
"Ini instruksi dari pak Muhaimin, saudara kita di Rohingya harus
dibantu." Kata Amiruddin.
Sementara itu, Busman M Yunus
Wakil Ketua I DPRD Polman mengapresiasi aksi yang dilakukan adik adik mahasiswa
ini.
"Tentu kami mengecam
terhadap aksi pembantaian yang tidak memiliki batas kemanusiaan di Rohingya."
tuturnya
Nahar Bakri Ketua fraksi PAN DPRD
Polman berkomitmen sejalan dengan tuntutan aliansi ini karena pelanggaran HAM
di Rohingya sangat menyayat hati dan menzalimi nilai nilai kemanusiaan.
"Kami mengutuk angkatan militer Myanmar karena islam itu satu jika
ada tersakiti maka semua tersakiti." Tandasnya.
Senada dengan legislator lainnya,
Arsad Saggap berempati dengan apa yang dikeluhkan seluruh masyarakat Polman
tentang Rohingya.
"Jujur saja apa yang dirasakan seluruh masyarakat saya katakan
sama yang kami rasakan apalagi disana, Tidak ada seorang anggota DPRD pun
disini yang tidak melaknat pembantaian yang ada disana." Terangnya.
Terpisah, Alauddin Ketua Pemuda
Muhammadiyah Polman menuturkan sejak dimulainya penggalangan dana 3 hari yang
lalu dana yang berhasil dikumpulkan sebanyak Rp. 5 Juta.
"Penggalangan kita lakukan di pasar dan perempatan lampu merah,
dari hari rabu kita mulai dana yang terkumpul sebesar Rp. 5 Juta." Jelasnya
Dana tersebut lanjut Alauddin akan
di transfer ke rekening unit reaksi tanggap cepat yang berada di Jakarta.
"Karena kondisi Myanmar saat ini terisolir jadi yang bisa tembus
cuma itu unit tanggap cepat peduli Rohingya." Ucapnya.
Dia menambahkan, mendesak PBB
mencabut Hadiah Nobel Perdamaian yang diperoleh pemimpin de facto Myanmar, Aung
San Suu Kyi.
Laporan : Z
Ramadhana