Ilustrasi |
POLEWALITERKINI.NET - Dinas Sosial Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, merilis 1 Kelurahan dan 1 Desa yang menerima dana program keserasian sosial tahun 2017 sebesar Rp. 109 Juta untuk masing masing wilayah.
Kepala Dinas Sosial Polman, Natsir Adam saat ditemui diruangannya mengatakan, sebelumnya ada 15 desa dan kelurahan yang diusulkan menerima dana bantuan program unggulan Kementerian Sosial ini, namun setelah disurvey hanya Kelurahan Darma dan Desa Mirring yang diakomodir.
"Kuota kita hanya 2, kemarin kan ada 15 desa yang mengajukan proposal permohonan bantuan, tapi yang dinilai layak Kelurahan Darma dan Desa Mirring." Kata Natsir Adam.
Dia menambahkan, bantuan keserasian sosial bersumber dari kemensos yang sifatnya dana hibah, kata dia, sasaran utama dari program keserasian sosial adalah daerah rawan bencana atau konflik sebagai bentuk penanganan untuk meminimalisir dampak buruk dari konflik.
"Tujuannya ini pencegahan konflik di tahap pra bencana, istilahnya kegotong royongan diutamakan." Ungkap Natsir.
Selain itu, kata dia, program keserasian sosial mempriotaskan membantu kebutuhan masyarakat di daerah rawan konflik yang paling mendesak, Formatnya, masyarakat desa diundang untuk merumuskan kebutuhannya.
"Setiap desa tentu memiliki kebutuhan sendiri-sendiri, tidak seragam. Contoh tahun kemarin masyarakat Desa Kunyi dapat bantuan pembangunan mesjid Rp.109.juta, jadi kita bagi kita kasih dia Rp.78 juta untuk fisik dan sisanya untuk pembuatan tugu." Ucap Natsir.
Meski demikian Dinsos selaku pendamping akan selalu mengawasi pelaksanaan kegiatan keserasian sosial.
"Intinya bagaimana elemen masyarakat ikut terlibat, dia yang menganggarkan dia yang melaksanakan." Tutur Natsir.
Kepala Dinas Sosial Polman, Natsir Adam saat ditemui diruangannya mengatakan, sebelumnya ada 15 desa dan kelurahan yang diusulkan menerima dana bantuan program unggulan Kementerian Sosial ini, namun setelah disurvey hanya Kelurahan Darma dan Desa Mirring yang diakomodir.
"Kuota kita hanya 2, kemarin kan ada 15 desa yang mengajukan proposal permohonan bantuan, tapi yang dinilai layak Kelurahan Darma dan Desa Mirring." Kata Natsir Adam.
Dia menambahkan, bantuan keserasian sosial bersumber dari kemensos yang sifatnya dana hibah, kata dia, sasaran utama dari program keserasian sosial adalah daerah rawan bencana atau konflik sebagai bentuk penanganan untuk meminimalisir dampak buruk dari konflik.
"Tujuannya ini pencegahan konflik di tahap pra bencana, istilahnya kegotong royongan diutamakan." Ungkap Natsir.
Selain itu, kata dia, program keserasian sosial mempriotaskan membantu kebutuhan masyarakat di daerah rawan konflik yang paling mendesak, Formatnya, masyarakat desa diundang untuk merumuskan kebutuhannya.
"Setiap desa tentu memiliki kebutuhan sendiri-sendiri, tidak seragam. Contoh tahun kemarin masyarakat Desa Kunyi dapat bantuan pembangunan mesjid Rp.109.juta, jadi kita bagi kita kasih dia Rp.78 juta untuk fisik dan sisanya untuk pembuatan tugu." Ucap Natsir.
Meski demikian Dinsos selaku pendamping akan selalu mengawasi pelaksanaan kegiatan keserasian sosial.
"Intinya bagaimana elemen masyarakat ikut terlibat, dia yang menganggarkan dia yang melaksanakan." Tutur Natsir.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Polman, Amirullah menjelaskan semenjak bergulirnya dana keserasian sosial, 3 desa dan 1 kelurahan di Polman telah mendapatkan dana bantuan masing masing Rp. 109 Juta ada yang untuk pembangunan jalan, drainase dan mesjid.
"Tahun 2016 dana keserasian sosial dikucurkan untuk Desa Kunyi dan Desa Suruang, kita termasuk beruntung karena di Sulbar dana ini hanya didapatkan 2 kabupaten, yakni Polman dan Majene." Ujarnya.
"Tahun 2016 dana keserasian sosial dikucurkan untuk Desa Kunyi dan Desa Suruang, kita termasuk beruntung karena di Sulbar dana ini hanya didapatkan 2 kabupaten, yakni Polman dan Majene." Ujarnya.
Laporan : Z Ramadhana