Sosialisasi Undang undang Politik |
Pelajar Mengikuti Sosialisasi Undang undang Politik |
POLEWALITERKINI.NET - Pemilih pemula memiliki peranan strategis dalam menyongsong setiap pesta demokrasi pilkada Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tahun 2018.
Sebab, pemilih pemula merupakan pioner pelaksanaan setiap pemilih masa depan sehingga pendidikan politik bagi siswa penting untuk dilakukan.
Tujuannya, agar mereka tidak terkontaminasi paradigma perpolitikan sekarang ini, siswa sebagai calon pemilih pemula menjadi pemilih cerdas, bahkan mampu mengajari orang tuanya tentang pelaksanaan pemilukada yang bersih dan jujur tanpa embel-embel politik uang (Money Politik), kata Ibrahim Masdar dalam sambutannya dibacakan staf ahli Bupati, Syarifuddin, M.Si ketika membuka sosialisasi UU politik di Hotel Bumi Raya, Kamis (7/9-2017).
Dengan melibatkan pemilih pemula utusan SMA/SMK sekabupaten Polewali Mandar, menghadirkan narasumber, DR.H.Sarja, S.H., M.H (Staf Ahli Bupati Polman, Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan), Ketua DPRD Polman, Ir. Fariduddin Wahid, M.Si dan Ketua KPU Polman, Drs. M. Danial, dipandu Sekeretaris Badan Kesbangpol Polman, H. Alimuddin, M.Si.
Bupati Polewali Mandar, H. Andi Ibrahim Masdar menyatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang aman dan berlangsung kondusif yang kita inginkan bersama sehingga keberlangsungan tersebut tidak lepas dari berbagai indikator keberhasilan dalam penerapannya.
Diantaranya, Pertama, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bebas, aman dan nyaman sehingga patut diperhatikan menginat banyaknya pihak sering kali mengajak untuk terikat pada satu calon. Bahkan tempat pungutan suara juga harus disiapkan senyaman mungkin agar masyarakat dapat memberikan hak suaranya dengan baik.
Kedua. Tingginya tingkat partisipasi politik masyarakat jika seluruh masyarakat turut andil pada pelaksanaan pilkada hingga hasil dicapai akan maksimal.
Ketiga. Kontestan public taat terhadap asas dan peraturan perundang-undangan pilkada akan terselenggara dengan jujur dan adil. Keepat. Minimnya konflik Horizontal dan gugatan pilkada dan jika tidak ada gugatan berarti proses pilkada berlangsung berkualitas.
Kelima. Masyarakat siap menerima dan mendukung apapun hasil pilihan masyarakat melalui pilkada.
Dan keenam. Menghasilkan kepala pemerintahan yang berkualitas dan sesuai harapan masyarakat sehingga dengan memilih pemimpin berkualitas dapat menghasilkan suatu wilayah maju dan sejahtera.
Menurut Ibrahim Masdar, dari 6 indicator disebutkan tetapi salah satu penting kita capai adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, melalui sosialisasi UU politik ini, para siswa sebagai calon pemilih pemula pada pilkada Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar tahun 2018, dapat diberikan pendidikan politik yang mumpuni sehingga saat pelaksanaan pemberian hak pilihnya, bukan hanya berpartisipasi dlam pemilukada tetapi juga mampu menjadi pemilih cerdas.
“Jangan mau hanya dijadikan lading suara oleh pihak tertentu dan tidak bertanggungjawab.” Tegas Andi Ibrahim Masdar.
Untuk menjadi seorang pemilih cerdas, menurut Ibrahim Masdar, ada beberapa Tips, yakni pertama, pastikan nama kita terdaftar pada daerah pemilihan bersangkutan, cari informasi resmi yang telah ditunjuk pemerintah seperti website resmi.
Kedua, cari info sebanyak mungkin tentang kandidat kita pilih. Sebagai pemilih cerdas, harus memilih kandidat pro rakyat dan mempunyai latarbelakang tidak tersangkut hukum, apalagi kasus korupsi.
Ketiga, buatlah analisa praktis, yakni menganalisis antara program disuguhkan kandidat dengan keperluan isu dilapangan termasuk sejauhmana sinkonnya antara program ditawarkan kandidat dengan kebutuhan masyarakat sesungguhnya
Dan keempat, jangan mudah tergoda, kuatkan prinsip kita pada saat hari pemilihan, jangan mudah tergoda dengan janji-janji selebaran ataupun serangan fajar.
“Jangan mau terima sogokan untuk mencoblos kandidat tertentu. Suara anda sangat berarti untuk masa Polman lima tahun kedepan.” Kata Ibrahim Masdar.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Polman, M.Danial mengatakan, pemilih pemula adalah pemilih yang pertama melakukan hak pilihnya termasuk pensiunan TNI-Polri.
Pemilih pemula cukup potensial menjadi sasaran bagi peserta pemilu melalui Tim suksesnya setiap menjelang pemilukada. Dalam kesempatanitu, Danial juga mengakui kalau pihaknya telah melakukan intraksi para pemilih pemula di SMA Negeri 3 Polewali.
Dari intraksi para pemilih pemula di sekolah tersebut, kata Danial, berbagai problema bakal dihadapi para pemilih pemula terungkap pada saat sesing dialog seperti KTP eletronik termasuk money politik.
Tidak jauh beda dengan acara sosialisasi UU politik juga terungkap sejumlah problema yang disampaikan peserta sosialisasi UU politik. Misalnya, KTP eletronik, money politik dan integritas maupun kapasitas kandidat.
Bahkan salah seorang guru pendamping dari SMKN 2 Polewali, Ismail, SE menawarkan agar kedepan bagi caleg supaya dilakukan uji kompetensi dengan melibatkan langsung Kesbangpol dan KPU serta akademisi sedangkan parpol hanya menjaring agar caleg tersebut memiliki kualitas sebagai wakil rakyat di parlemen.
Sebab, pemilih pemula merupakan pioner pelaksanaan setiap pemilih masa depan sehingga pendidikan politik bagi siswa penting untuk dilakukan.
Tujuannya, agar mereka tidak terkontaminasi paradigma perpolitikan sekarang ini, siswa sebagai calon pemilih pemula menjadi pemilih cerdas, bahkan mampu mengajari orang tuanya tentang pelaksanaan pemilukada yang bersih dan jujur tanpa embel-embel politik uang (Money Politik), kata Ibrahim Masdar dalam sambutannya dibacakan staf ahli Bupati, Syarifuddin, M.Si ketika membuka sosialisasi UU politik di Hotel Bumi Raya, Kamis (7/9-2017).
Dengan melibatkan pemilih pemula utusan SMA/SMK sekabupaten Polewali Mandar, menghadirkan narasumber, DR.H.Sarja, S.H., M.H (Staf Ahli Bupati Polman, Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan), Ketua DPRD Polman, Ir. Fariduddin Wahid, M.Si dan Ketua KPU Polman, Drs. M. Danial, dipandu Sekeretaris Badan Kesbangpol Polman, H. Alimuddin, M.Si.
Bupati Polewali Mandar, H. Andi Ibrahim Masdar menyatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang aman dan berlangsung kondusif yang kita inginkan bersama sehingga keberlangsungan tersebut tidak lepas dari berbagai indikator keberhasilan dalam penerapannya.
Diantaranya, Pertama, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bebas, aman dan nyaman sehingga patut diperhatikan menginat banyaknya pihak sering kali mengajak untuk terikat pada satu calon. Bahkan tempat pungutan suara juga harus disiapkan senyaman mungkin agar masyarakat dapat memberikan hak suaranya dengan baik.
Kedua. Tingginya tingkat partisipasi politik masyarakat jika seluruh masyarakat turut andil pada pelaksanaan pilkada hingga hasil dicapai akan maksimal.
Ketiga. Kontestan public taat terhadap asas dan peraturan perundang-undangan pilkada akan terselenggara dengan jujur dan adil. Keepat. Minimnya konflik Horizontal dan gugatan pilkada dan jika tidak ada gugatan berarti proses pilkada berlangsung berkualitas.
Kelima. Masyarakat siap menerima dan mendukung apapun hasil pilihan masyarakat melalui pilkada.
Dan keenam. Menghasilkan kepala pemerintahan yang berkualitas dan sesuai harapan masyarakat sehingga dengan memilih pemimpin berkualitas dapat menghasilkan suatu wilayah maju dan sejahtera.
Menurut Ibrahim Masdar, dari 6 indicator disebutkan tetapi salah satu penting kita capai adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, melalui sosialisasi UU politik ini, para siswa sebagai calon pemilih pemula pada pilkada Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar tahun 2018, dapat diberikan pendidikan politik yang mumpuni sehingga saat pelaksanaan pemberian hak pilihnya, bukan hanya berpartisipasi dlam pemilukada tetapi juga mampu menjadi pemilih cerdas.
“Jangan mau hanya dijadikan lading suara oleh pihak tertentu dan tidak bertanggungjawab.” Tegas Andi Ibrahim Masdar.
Untuk menjadi seorang pemilih cerdas, menurut Ibrahim Masdar, ada beberapa Tips, yakni pertama, pastikan nama kita terdaftar pada daerah pemilihan bersangkutan, cari informasi resmi yang telah ditunjuk pemerintah seperti website resmi.
Kedua, cari info sebanyak mungkin tentang kandidat kita pilih. Sebagai pemilih cerdas, harus memilih kandidat pro rakyat dan mempunyai latarbelakang tidak tersangkut hukum, apalagi kasus korupsi.
Ketiga, buatlah analisa praktis, yakni menganalisis antara program disuguhkan kandidat dengan keperluan isu dilapangan termasuk sejauhmana sinkonnya antara program ditawarkan kandidat dengan kebutuhan masyarakat sesungguhnya
Dan keempat, jangan mudah tergoda, kuatkan prinsip kita pada saat hari pemilihan, jangan mudah tergoda dengan janji-janji selebaran ataupun serangan fajar.
“Jangan mau terima sogokan untuk mencoblos kandidat tertentu. Suara anda sangat berarti untuk masa Polman lima tahun kedepan.” Kata Ibrahim Masdar.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Polman, M.Danial mengatakan, pemilih pemula adalah pemilih yang pertama melakukan hak pilihnya termasuk pensiunan TNI-Polri.
Pemilih pemula cukup potensial menjadi sasaran bagi peserta pemilu melalui Tim suksesnya setiap menjelang pemilukada. Dalam kesempatanitu, Danial juga mengakui kalau pihaknya telah melakukan intraksi para pemilih pemula di SMA Negeri 3 Polewali.
Dari intraksi para pemilih pemula di sekolah tersebut, kata Danial, berbagai problema bakal dihadapi para pemilih pemula terungkap pada saat sesing dialog seperti KTP eletronik termasuk money politik.
Tidak jauh beda dengan acara sosialisasi UU politik juga terungkap sejumlah problema yang disampaikan peserta sosialisasi UU politik. Misalnya, KTP eletronik, money politik dan integritas maupun kapasitas kandidat.
Bahkan salah seorang guru pendamping dari SMKN 2 Polewali, Ismail, SE menawarkan agar kedepan bagi caleg supaya dilakukan uji kompetensi dengan melibatkan langsung Kesbangpol dan KPU serta akademisi sedangkan parpol hanya menjaring agar caleg tersebut memiliki kualitas sebagai wakil rakyat di parlemen.
Laporan : Andi Rasyid Mordani