IWO Sulbar Bewrbagi Kepada Kaum Dhuafa |
Ketua IWO Sulbar Serahkan Bantuan Kepada Bungaisa |
IWO Sulbar Foto Bersama Lepas Serahkan Bantuan |
Bungaisa adalah janda tua yang hidup bersama ketiga cucunya, yakni Nurang (7 bulan) Rita (3) dan Dika (8). Perpisahan kedua orang tua karena perceraian membuat ketiga cucunya harus ditanggung dengan bekerja serabutan.
Ketua IWO Sulbar, Muhammad Basri mengatakan kunjungan kali ini, bukan pertama kalinya dilakukan semenjak lembaga IWO terbentuk di Sulbar untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.
"Apa yang kami lakukan merupakan panggilan jiwa sebagai bentuk kepedulian untuk saling membantu. Dimana nenek Bungasia yang tinggal dalam gubuk ukuran 2X3 meter persegi bersama ketiga cucunya dalam keadaan memprihatinkan." Kata Muhammad Basri.
Ironisnya lagi, kata Basri walau tinggal dalam ibukota Provinsi Sulbar, Mamuju namun pemerintah seakan tutup mata melihat kondisi yang dialami Bungaisa.
"Saya sangat menyayangkan sikap pemerintah seperti lurah, camat dan istansi terkait kenapa tidak ada kepeduliannya terhadap masyarakat kecil seperti Bungasia." Ungkapnya.
Kesempatan itu Bungasia mengaku untuk memenuhi kehidupan sehari-hari bersama ketiga cucunya ia terpaksa harus membuat atap dari daun nipa lalu dijualnya dengan harga Rp. 2500 per lembar untuk memenuhi kehidupan sehari-hari bersama ketiga cucunya.
"Alhamdulillah kalau ada yang laku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi terkadang juga tidak ada yang laku." Ungkap Bungaisa.
Selama ini lanjut dia, belum perna mendapat bantuan dari pemerintah apalagi mendapat bantuan susu gratis sehingga ia terpaksa harus memberikan air nasi sebagai pengganti susu kepada Nurang (Cucunya) yang masih umur 7 bulan.
"Baru kali ini nak, ada yang beri saya bantuan selama ini hanya tetangga." Ucapnya berterimakasih.(*)