Gubernur Sulbar, Andi Ali Baal Masdar Hadiri Maulid Nabi di Masjid Lapeo Campalagian |
POLEWALITERKINI.NET – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hendaknya menjadi momen untuk mengevaluasi sejauh mana sebagai umatnya mampu mencontoh keteladanan Rasulullah SAW baik dalam aspek ritual maupun aspek ibadah sosial.
"Kita berharap dengan peringatan maulid ini, nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW dapat kita implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara." Ucap Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, saat menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Mesjid Nuruttaubah Lapeo, Campalagian, Polewali Mandar, Jumat, 1 Desember 2017.
Tantangan terbesar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah perilaku akhlak yang semakin terdegredasi oleh pola hidup dan individualistik yang merupakan bagian perilaku jaman jahiliah, namun rasulullah SAW dengan penuh keteladanan mampu merubah perilaku tersebut .
"Kekuatan iman dan keteladanan serta kekuatan doa, kita jadikan tolak ukur karena dengan kekuatan iman, kita akan menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, tangguh dan jujur, profesional dan berakhlak mulia, sedangkan keteladanan akan melahirkan partisipasi dalam setiap kebaikan, sedangkan kekuatan doa akan melahirkan kekuatan jiwa yang akan menuntun pada kesalehan ritual dan kesalehan sosial." Sambung mantan Bupati Polman tersebut.(*Humas/ilham/Polewaliterkini.net).
"Kita berharap dengan peringatan maulid ini, nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW dapat kita implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara." Ucap Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, saat menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Mesjid Nuruttaubah Lapeo, Campalagian, Polewali Mandar, Jumat, 1 Desember 2017.
Tantangan terbesar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah perilaku akhlak yang semakin terdegredasi oleh pola hidup dan individualistik yang merupakan bagian perilaku jaman jahiliah, namun rasulullah SAW dengan penuh keteladanan mampu merubah perilaku tersebut .
"Kekuatan iman dan keteladanan serta kekuatan doa, kita jadikan tolak ukur karena dengan kekuatan iman, kita akan menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, tangguh dan jujur, profesional dan berakhlak mulia, sedangkan keteladanan akan melahirkan partisipasi dalam setiap kebaikan, sedangkan kekuatan doa akan melahirkan kekuatan jiwa yang akan menuntun pada kesalehan ritual dan kesalehan sosial." Sambung mantan Bupati Polman tersebut.(*Humas/ilham/Polewaliterkini.net).