POLEWALITERKINI.NET – Gubernur
ALi Baal Masdar (ABM) melakukan launching program Jaksa Masuk Sekolah di
Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulbar. Senin, 8 Januari 2018.
Pemukulan gong dan mengawali
acara kemudian secara simbolis penyematan rompi dan baju kaos “Guru Jujur
Sulbar Maju” oleh Gubernur Sulbar Ali baal Masdar dan Asisten Intelejen
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar, Marang kepada perwakilan Kepsek, guru SMA,
SMK, SLB Negeri dan Swasta se-Sulbar.
Ali Baal Masdar pada kesempatan
tersebut meminta para guru dan pemerhati pendidikan, agar kebiasaan buruk yang
ada selama ini di sekolah-sekolah dapat dihilangkan demi terwujudnya lingkungan
sekolah yang aman dan nyaman.
“Dari dulu kita bersungguh-sungguh untuk membuat bangsa ini tertawa,
masyarakatnya bisa sejahtera, untuk itu saya harapkan agar guru-guru
menghilangkan kebiasan-kebiasaan yang dilarang di sekolah.” Kata Ali Baal
Masdar .
Melalui Mou itu, pemerintah dapat
melakukan pembinaan di bidang pendidikan dan melakukan pengawasan, sehingga
dengan mudah dapat memberikan bantuan
atau tindakan hukum lainnya apa bila terjadi pelanggaran.
“Kalau ada kepala sekolah yang punya masalah dapat disampaikan kepada
kepala Dinas Pendidikan untuk ditanyakan di kejaksaan, namun tetap melalui
proses yang ada.” Ungkap Ali Baal Masdar.
Ayah dua anak itu membeberkan,
dalam waktu dekat akan dibentuk tim pemantauan di sekolah-sekolah untuk
menanyakan berbagai hal misalnya jumlah
guru pegawai dan kontrak serta lainnya, selanjutnya dari hasil itu akan dilakukan evaluasi.
“Banyak guru yang jarang masuk bahkan tidak pernah, masih dikasih
honor. Hal itu terjadi sebab selama ini
tidak pernah dievaluasi, jadi sekarang saya mau bulan ini akan turun tim tapi
saya tidak kasih tau siapa-siapa orangnya.” Tegas Ali Baal Madar.
Asisten Intelejen Kejaksaan
Tinggi (Kejati) Selselbar, Ma'rang menyampaikan, banyaknya persoalan yang
terjadi di sektor pendidikan saat ini. Misalnya, adanya penyebaran dan
penyalahgunaan narkoba dan tindakan
kriminal di kalangan pelajar serta adanya perilaku koruptif dan pungli.
Fenomena itu sangat ironis
mengingat sektor pendidikan seharusnya menjadi salah satu garda terdepan untuk
mengajarkan, menanamkan dan sekaligus menumbuh kembangkan nilai-nilai idealisme
dan integritas.
"Untuk itulah, pihak Kejaksaan sejak 2015 meluncurkan program
Jaksa Masuk Sekolah guna meningkatkan kepatuhan dan kesadaran hukum, sehingga
pendidik maupun peserta didik dapat menjauhkan diri dari segala perbuatan yang
melanggar hukum. Sampai saat ini program Jaksa Masuk Sekolah dilakukan secara
berkesinambungan dengan melakukan berbagai kegiatan di semua tingkatan Sekolah”
ucap Ma'rang.
Pemerintah telah melakukan
reformasi birokrasi yang salah satunya adalah di bidang hukum, dimana bagian
dari itu kemudian dikembangkan paradigma penegakan hukum yang mengedepankan
upaya pencegahan melalui edukasi.
“Kalau yang lalu begitu ada laporan, langsung ditinjaklanjuti, namun
sekarang melalui kegiatan ini dapat kita lakukan upaya pembinaan dan bimbingan
terlebih dahulu.” Terang Ma’rang.
Terkait teknis pelaksanaan
program tersebut, Ia menjelaskan program itu akan dipermanenkan dalam bentuk
kurikulum, nanti akan disampaikan kepada Menteri Pendidikan untuk diusulkan
agar dapat dimasukkan ke dalam kurikulum.
Turut hadir pada kegiatan itu,
Sekprov Sulbar Ismail Zainuddin, Asisten Tata Praja Nuralam Tahir, Wakil Ketua
DPRD Sulbar Thamrin Endeng, Bupati Mamuju, Habsi Wahid, Wakil Bupati Mamuju
Tengah, Amin Jasa, Kapolda Sulbar Brigjen Pol. Baharuddin Djafar, Danrem 142
Tatag Kol Inf. Taofiq Shobri, Kajari Se-Sulbar, Kepala Sekolah SMA sederajat
se-sulbar, pimpinan OPD , dan lainnya.(*Istimewa)