Gubernur Dorong Pengembangan Produksi Rotan Tasiu |
ABM Melakukan Pemeriksaan Produksi Rotan Tasiu |
Rencananya Pemprov Sulbar akan terus mengembangkan pengolahan rotan di Provinsi Sulbar. Hal itu juga berkaitan dengan salah satu visi misi Gubernur-Wakil Gubernur Sulbar, yakni 1 Desa, 1 Produk (One Village One Program).
“Kita mau mendorong misi itu, satu desa satu produk. Ini yang perlu kita lanjutkan, baik dari rotan, kayu, meubel ataupun kuliner. Jadi untuk sekarang ini bagaimana caranya produk kita bisa maju, begitu pun para petani rotan kita kembali bersemangat. Kita akan olah sehingga berkualita sehingga hasil produksinya bisa masuk ke sekolah-sekolah dan kantor-kantor. Semua produk bersumber dari sini, itu yang kita harapkan.” Kata Ali Baal Masdar (ABM).
Untuk mendapatkan kualitas yang bagus, perlu didukung peralatan. Pada PPRM yang ada di Tasiu, peralatan yang ada disana sudah bisa dimanfaatkan, hanya saja belum terkelola dengan baik.
“Alat-alatnya sudah bagus, mesinnya juga tidak ada yang rusak, SDM juga sudah ada, tinggal didorong lagi. Akan kita coba perbaiki karena pabrik tersebut tidak berjalan selama ini, insya Allah minggu depan sudah bagus.” Sebut Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar.
Untuk memaksimalkan kembali pabrik pengolahan rotan tersebut, tentu akan pekerjakan tenaga profesional, begitu pun untuk pengembangan di bidang lain. Seperti produk kehutanan, yakni gula aren atau gula merah yang bisa diminum dengan kopi.
Begitu juga pengembangan sektor perikanan, dimana dapat mengolah ikan menjadi abon, sektor perkebunan, mengolah beras menjadi tepung, coklat bisa jadi coklat bubuk atau permen coklat, kemudian kelapa bisa jadi santan dan lain-lain.
“Itu semua kita akan dorong agar nantinya akan tumbuh pengusaha-pengusaha kecil yang menjadi dasar kita untuk melakukan pengembangan. Misalnya kain putih, kain keki ke depan bisa dibuat sendiri dengan alat ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).” Kata ABM.
Sebagai langkah awal tenaga kerjany akan diberikan pelatihan sehingga bisa menghasilkan produk yang lebih bagus, dan akan menggandeng Perusda agar produk yang dihasilkan bisa dikomersilkan di dalam dan di kuar Provinsi Sulawesi Barat.
“Kita juga akan pakai sendiri, kita sudah punya langganan di kota cirebon, kalau mau setengah jadi kita kirim kesana barangnya sudah ada, bisa juga dikirim barang jadi, bisa juga setengah jadi.” Tandasnya.(**)
“Kita juga akan pakai sendiri, kita sudah punya langganan di kota cirebon, kalau mau setengah jadi kita kirim kesana barangnya sudah ada, bisa juga dikirim barang jadi, bisa juga setengah jadi.” Tandasnya.(**)