Diskusi Publik Kawal Pilkada Damai, Tolak Berita Hoax dan Sara |
Narasumber Hadir Dalam Diskusi Publik di Warko Raja |
Peserta Diskusi Publik di Warkop Raja Manding |
Diskusi publik Dengan mengangkat tema "Mengawal Pilkada Damai, Menolak Berita Hoax dan SARA" agar menghasilkan pemimpin yang berkualitas malalui Pilkada 2018 tanpa hoax dan isu SARA, Rabu (7/3/2018).
Diskusi turut dihadiri, DR. Sarja selaku Staf Ahli Bidang Hukum Pemkab Polman, Kapolres Mamasa AKBP Arianto, Dandim 1402 Polman Letkol Arh Dedi Setia Arianto, Waka Polres Polman Kompol Aska Mappe, AKP Najamuddin (Kasat Intelkam Polres Polman), AKP Yulianus (Kasat Intelkam Mamasa), Syariat Tajuddin (Sekretaris Panwaslu Kab. Polman), M. Danial (Ketua KPU Kab. Polman), Burhanuddin HR (Akademisi), Mahasiswa, Akademisi, LSM dan Tokoh Masyarakat, media cetak dan elektronik.
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum Pemkab Polman, DR Sarja, mengatakan, pemerintah Kabupaten Polman sangat mengapresiasi kegiatan dari teman-teman media yang mempunyai inisiatif Pilkada Polman berjalan dengan aman, damai dan lancar.
"Kita sudah berkomitmen bersama bahwa pelaksanaan pilkada ini harus jauh dari politik uang dan politisasi SARA." Kata DR Sarja.
Dia juga mengatakan, Kita tahu bahwa paslon yang bertarung di pilkada Polman ini adalah bukan orang lain mereka masih bersaudara. Kami yakin bahwa pelaksanaan pilkada Polman ini akan berjalan aman dan kondusif.
"Pejabat bupati Polman telah mengeluarkan himbauan netralitas ASN. Bagi ASN yang melanggar tolong laporkan ke Panwas. Informasi yang saya dapat sudah ada beberapa ASN yang terlibat tetapi sampai sekarang Panwas belum memberikan nama-nama ASN yang telah melakukan pelanggaran." Ujar Dr Sarja.
Ditempat yang sama, Dandim 1402/Polmas Letkol Arh Dedi Setia Arianto, Mengatakan, turut megapresiasi kegiatan ini di prakarsai oleh Polewali terkini dan Rakyatta. Kepedulian ini bukan hanya di Polman saja yang harus kita cegah tetapi di Kabupaten Mamasa juga demikian. Berita hoax itu adalah tujuannya membuat berita yang tidak benar untuk membuat kegaduhan.
"Saya hanya berpesan agar media sebagai pembawa utama yang memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat menciptakan situasi yang aman. Kalau ada informasi yang panas, media harus bisa mengimbangi dengan berita yang sejuk." Kata Letkol Arh Dedi Setia Arianto.
Menurutnya, Media mempunyai peran penting untuk menciptakan kondisi yang aman dan kondusif. Media perlu memberikan pembelajaran dan informasi-informasi yang sifatnya hoax.
Masih ditempat sama, Kapolres Mamasa AKBP Arianto, mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat strategis sekali bertepatan dengan pilkada yang sedang berlangsung di 2 Kabupaten di Sulbar.
"Tahun 2018 kita melaksanakan pilkada di Sulbar khusunya di Kabupaten Polman dan Mamasa. Yang kami harapakan adalah integritas kita dilapangan. Kita sepakat untuk mengamankan pilkada dengan kekuatan penuh." Kata Kapolres Mamasa, AKBP Arianto.
Kapolres Juga mengatakan, Fenomena tentang hoax ada beberapa kasus yang telah diungkap oleh Mabes Polri. Hoax adalah membuat berita yang tidak betul yang ingin menciptakan kegaduhan dan ini harus kita sikapi bersama.
"Kami memberikan himbauan kepada masyarakat agar jangan mempercayai yang belum tentu kebenarannya." Kata Kapolres Mamasa, AKBP Arianto.
Mewakili Kapolres Polman, Kompol Aska Mappe selaku Waka Polres, mengatakan, berharap dengan kehadiran media di Polman yang ada dapat menyejukan situasi di Kabupaten Polman yang aman dan tertib.
"Kami berharap teman-teman media menjadi garda terdepan untuk menangkal berita-berita bohong. Mohon kepada teman-teman media kalau bisa disaring betul berita yang ingin di ekspos." Ucap Kompol Aska Mappe.
Dia juga menjelaskan, melihat data tadi malam ternyata yang menyebarkan berita hoax itu sudah lebih 1 juta pengikut dan ini sangat luar biasa.
Untuk itu kami berharap kepada teman-tema media bagaimana caranya mengantisipasi masuknya berita hoax ini agar tidak berkembang di Kabupaten Polman. Polri menjamin netralitas dalam pelaksanaan pilkada ini.
"Lakukanlah hal-hal yang positif yang dapat membawa nama Kabupaten Polman dan Mamasa menjadi contoh untuk kabupaten lain." Kata Wakapolres Polman, Kompol Aska Mappe.
Masih dalam diskusi, Ketua KPU Kabupaten Polman, M Danial, menjelaskan, selaku penyelenggara pemilu dan pilkada kami menyampaikan apresiasi kepada teman-teman media karena ini adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat memberikan pendidikan politik.
"Terkait fenomena berita hoax, ini memang sudah menjadi konsumsi masyarakat. Berita yang tidak baik ini menjadi berita baik untuk masyarakat. Bagaimana suasana kondusif yang sudah terjaga ini kita jaga bersama dan bagaimana agar pelaksanaan pilkada ini berjalan aman dan damai." Kata Katua KPU Polman, M Danial.
Danial juga mengatakan, peserta pilkada bisa membuat akun di facebook dengan mendaftar ke KPU dan Panwas. Tetapi kesempatan paslon untuk membuat akun paslon ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh paslon maupun timsesnya.
"Masuk putaran ke 3 kampanye, seharusnya anggota DPRD mengajukan cuti yang diketahui oleh KPU dan ditembusi ke Panwas karena jangan sampai masalah ini menjadi bola salju. Kalau melakoni pilkada seperti ini saya yakin bahwa pelaksanaan pilkada Polman dan Mamasa akan berjalan tertib, aman dan damai. Saya berharap bagaimana pemberitaan itu dilaksanakan dengan keberimbangan." Kata M Danial.
Diakhir diskusi, Sekertaris Panwaslu Kabupaten Polman, Syariat Sirajuddin, mengatakan, Saya kira ini sejurus dengan harapan panwas kabupaten Polman. Sampai detik ini komitmen teman-teman di Panwas mengawal proses pilkada ini dapat berjalan dengan aman dan berintegritas.
"Untuk panwascam sudah ada 12 kasus yang sedang di proses dan sebagian sudah selesai. Dari awal kami berharap zero pelanggaran. Panwas membuka ruang yang sebesar-besarnya terkait masyarakat yang keberatan dengan pelaksanaan jalannya pilkada yang dianggap melakukan pelanggaran dari salah satu paslon. Kami berharap benar teman-teman media seiring sejalan bagaimana menempatkan berita ini secara proporsional." Ujarnya.
Syariat tambahkan, bahwa kasus di panwas ada 2 pintu, yakni melalui laporan dan temuan. untuk kasus 3 ASN itu adalah temuan bukan laporan. Dan semua sudah dipanggil dan di klarifikasi. Sehingga ujung-ujungnya dikembalikan ke komisi ASN. Ungkapnya.(*Istimewa).