Lokasi Pencarian Korban Terbawa Arus di Sungai Budong budong |
Warga Setempat Melakukan Pencarian |
Tampak Suasana Pencarian Korban Terseret Arus Sungai Budong budong |
Musibah naas ini. Sabtu, 17 Maret 2018 sekitar pukul 10.50 wita di Sungai Budong – budong, Desa Batu Parigi, Tim SAR sempat melakukan pencarian sebelum ke 5 orang, yakni Tasya (12) Sari (12) Lisda (12) Novi (12) dan Abd. Azis (30) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Kronologis peristiwa itu, Abd. Azis (30) membawa 17 orang murid kelas 6 melaksanakan rekreasi di sungai Budong-budong, sekira 1 jam bermain air dan mandi tiba-tiba arus besar menghantam dari arah hulu, 4 orang muridnya pun terseret.
Melihat kejadian tersebut Abd. Azis langsung turun ke sungai kemudian berupaya menolong ke 4 siswanya, namun upaya untuk menyelamatkan nyawa muridnya gagal bahkan ikut teseret dibawa arus sungai.
“4 muridnya masih berada dalam air dan terlihat tenggelam. Spontan Pak Asiz pun langsung menyelam ke dalam air untuk menolong murid-muridnya yang tenggelam tersebut. Tetapi Allah berkehendak lain, Pak Asiz dan keempat muridnya pun tak kunjung muncul ke permukaan.” Dikutip postingan akun Facebook, Hardiman Muhammad.
Sejumlah murid Abd Azis yang lain pun mulai panik dan mencari bantuan, hingga ratusan warga bersama tim Tagana dengan menggunakan pincara (Perahu Kecil), bahkan mereka menyelam dengan alat seadanya melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai.
Setelah pencarian 3 jam tim SAR menemukan 2 korban, 2 jam berikutnya kembali lagi menemukan 2 orang dan 4 jam kemudian sekitar pukul 16.00 wita, guru Abd Azis juga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Tercatat dalam postingan facebook Hardiman Muhammad, Abd Azis sebelum kejadian sempat merekam Video yang kini viral di media sosial. Dia adalah putra bungsu di komunitas 288 Mamuju Tengah.
Selain guru sekolah juga mengajari anak anak Batuparigi membaca Al’Quran (Mengaji). Selamat jalan sahabat ku Azis El-Nippa, selamat jalan teman ku di lapangan futsal. Kami meyakini, tempatmu indah di alam sana bersama ke-empat murid mu. Tulis Hardiman Muhammad.(**).