POLEWALITERKINI.NET – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polman,
Sulbar, menggelar debat publik Pilkada tahap pertama di gedung Gadis, Polewali.
Debat publik ini sesuai rencana akan digelar sebanyak 3 kali. Senin (21/05/2018).
BERITA TERKAIT : Debat Kandidat, Meski Belum Signifikan SALIM Akui Polman Maju Atas Kepemimpinan AIM!
BERITA TERKAIT : Debat Kandidat, Meski Belum Signifikan SALIM Akui Polman Maju Atas Kepemimpinan AIM!
Pada debat publik kali ini 2
pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Polman yang akan bertarung di
Pilkada Polman, yakni Salim S Mengga dan Marwan ST (Paslon 1) dengan petahana
Andi Ibrahim Masdar dan HM. Natsir Rahmat (Paslon 2).
Dalam debat publik itu Salim S Mengga
dan Andi Ibrahim Masdar saling melempar pertanyaan dengan sapaan menunjukkan kepada para undangan nuansa kekeluargaan yang begitu akrab.
“Pertanyaan buat Andi Ibrahim Masdar,
Kata Salim S Mengga menyapa dengan penyebutan Adinda. Demikian halnya Andi
Ibrahim Masdar saat melontarkan pertanyaan ke Salim S Mengga dengan sapaan Kak
Salim.” Seperti diketahui bahwa ke 2 Paslon ini masih terikat hubungan kekerabatan.
Kesempatan pertama diminta
membacakan visi misi masing masing, lalu paslon diminta menjawab pertanyaan
yang sudah disiapkan panelis, Yundini Husni Jamaluddin, kemudian dilanjutkan
sesi saling tanya jawab antar paslon yang waktunya dibatasi maksimal 2 menit.
Ketua KPU Polman, M Danial dalam
sambutannya mengatakan, visi misi Paslon akan mempengaruhi masyarakat dalam
menentukan pilihannya pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polman.
"Mari bersama sama ciptakan pilkada damai, jujur dan adil."
Kata Ketua KPUD Polman, M Danial.
Menjawab pertanyaan panelis
mengenai peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Salim S Mengga
mengungkapkan, supaya IPM membaik harus ditinjau dari kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) derajat kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.
Karena konteks yang akan ia
terapkan lanjut Salim S Mengga, bagaimana memperbaiki kualitas pendidikan
secara adil dan merata termasuk pemberian beasiswa bagi siswa miskin dan siswa
berprestasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Lalu melakukan pelatihan kepada tenaga kerja yang ada di Polman
dan peningkatan layanan kesehatan khususnya di daerah pelosok apabila ada
masyarakat yang sakit maka petugas kesehatan harus mobile kesana." Ungkap
Salim S Mengga.
Sementara itu, pertanyaan panelis
bagaimana mengoptimalkan tata kelola pemerintahan yang efektif, paslon nomor
urut 2 Andi Ibrahim Masdar menjawab tidak akan membuat lagi namun akan melanjutkan
apa yang telah dilaksanakan, sebab dimasa kepemimpinannya telah mendapatkan
penghargaan dari Ombudsman.
"Kita akan membuat berbagai macam program dalam memberi pelayanan
lebih baik lagi ke masyarakat." Jelas Andi Ibrahim Masdar.
Dalam sesi tanya jawab Salim S
Mengga melontarkan pertanyaan ke paslon petahana bagaimana mengatasi masalah
kesehatan dengan mengacu data Dirjen Kesehatan bahwa Polman penyandang stunting
gizi buruk urutan ke 2 terbesar di seluruh Indonesia.
Menanggapi pertanyaan ini Andi
Ibrahim Masdar menjawab, gizi buruk di Polman diakibatkan banyaknya pernikahan
dini sehingga perempuan yang belum wajib melahirkan akhirnya melahirkan maka
terjadilah stunting gizi buruk.
"Untuk sekarang ini saya tinggal melanjutkan lagi membenahi
infrastruktur, karena stunting gizi buruk banyak di pegunungan bukan di daerah
pesisir, mari kita lihat sama sama rumah sakit kita adalah rumah sakit rujukan
di Sulbar." Kata Andi Ibrahim Masdar dengan senyum.
Menanggapi jawaban tersebut Salim
S Mengga menuturkan pengertian stunting gizi buruk adalah suatu penyakit gizi
buruk kronis bukan disebabkan banyaknya pernikahan dini. "Namun disebabkan kurangnya asupan gizi." Beber Salim S
Mengga.
Selanjutnya pada kesempatannya
Paslon 2 Petahana memberi pertanyaan ke Paslon nomor urut 1 menuturkan, apakah
saat ini Polman telah ada perubahan setelah meraih berbagai penghargaan dari
sejumlah pihak diantaranya sertifikat Adipura 2 kali berturut turut dan WTP.
"Saya minta Pak Salim jawab dengan jujur dan tegas apakah sudah
ada perubahan di Polman." Tanya Andi Ibrahim Masdar menegaskan.
Pertanyaan itu kemudian dijawab
Salim S Mengga, bahwa Kabupaten Polman memang ada perubahan, tapi perubahannya
belum siginifikan dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, contohnya
pengadaan E- KTP belum maksimal sehingga bisa dibayangkan berapa ongkos
transport warga Kecamatan Tutar dan Matangnga turun ke kota hanya untuk
mengurus KTP.
"Juga belum ada layanan kesehatan mobile yang menjangkau
masyarakat di daerah pegunungan sehingga masih ada masyarakat yang ditandu ke
puskesmas, kenapa kita tidak membangun rumah sakit pratama di Bulo dan
Matangnga?." Tutur Salim S Mengga dengan nada tanya.
Terkait hal di atas Andi Ibrahim Masdar
pun menyanggah bahwa di Kabupaten Polman sudah ada disiapkan Poskesdes,
Posyandu dan Puskesmas yang ditempatkan di daerah pelosok.
"Sehingga pemerintah sudah menjalankan apa yang diinginkan paslon
nomor urut 1." Jawab Andi Ibrahim Masdar.
Debat publik ini dihadiri tamu
undangan, diantaranya Ketua dan Anggota KPU Sulawesi Barat, Pimpinan Bawaslu
Sulawesi Barat, Pimpinan dan Sekretaris Panwaslih Polman, Seluruh Ketua PPK
Se-Kabupaten Polman, Kepala Badan Intelijen Daerah (BINDA) Sulawesi Barat,
Ketua dan Anggota KPID Sulawesi Barat.
Hadir juga Kepala Perwakilan
Ombudsman Sulbar, PJS Bupati Polman, Ketua DPRD Polman, Kasdim 1402/Polmas,
Kapolres Polman, Kajari Polewali, Ketua Pengadilan Negeri Polewali, Ketua
Pengadilan Agama Polewali, Kepala Kantor Kemenag Polman, Rektor Unasman
Polewali, Rektor IAI DDI Polewali, Ketua MUI Polman dan sejumlah tokoh
masyarakat.
Laporan : Z
Ramadhana.