Baznas Bantu Para Pengungsi Yang Melintas |
Pengungsi Yang Melintas Istirahat di Posko Baznas |
Ketua Basnaz Polman, Nurrahman menyampaikan, saat ini pihaknya tengah membantu 1000 jiwa lebih pengungsi gempa dan tsunami Sulteng baik yang melintas, transit maupun yang menetap di Polman.
Kata dia, 170 Kepala Keluarga pengungsi Sulteng yang mengungsi di Polman bahkan sudah diberikan kartu kontrol.
"Pengungsi yang baru tiba di Polman dan mengungsi disini kita berikan kartu kontrol untuk setiap kepala keluarga tanpa meminta KTP mereka asal pengungsi kita kasi kartu sekaligus bantuan berupa beras, pakaian dan sembako." Kata Ketua Basnaz Polman, H. Nurrahman.
Menurutnya, kartu kontrol ini diberikan supaya para pengungsi yang ada di Polman bisa kembali meminta bantuan ketika bekal bantuan yang diberikan sudah habis.
"Bantuan akan terus kami berikan selama masih ada persediaan." Jelas Nurrahman.
Ratusan paket bantuan dari sumbangan masyarakat saat ini menumpuk di kantor Basnaz Polman baik yang berada diluar kantor maupun didalam ruangan.
"Semuanya dipenuhi bantuan dari masyarakat yang menyalurkan bantuan, sebab Basnaz telah ditetapkan oleh Pemda sebagai posko utama penanggulan pengungsi Sulteng." Ujar Nurrahman.
Ditempat sama, Wakil Ketua Basnaz Polman Bidang Logistik, Sayyid Fadlu mengatakan, bantuan dari masyarakat sampai saat ini masih terus berdatangan dan rencananya bantuan tersebut akan dikirim ke Sulteng sebelum masa tanggap darurat bencana dinyatakan berakhir.
"Kami upayakan sampai disana sebelum tenggat waktu tanggap darurat berakhir, untuk pengungsi yang ada di Polman kita jadikan sebagai prioritas." Katanya.
Setiap pengungsi Sulteng akan didata kemudian diberi jatah bantuan tujuh kilogram beras, sembako dan sabun mandi untuk 5 orang.
"Ada perlakuan khusus bagi pengungsi yang memiliki bayi diberikan peralatan perlengkapan bayi dan kebutuhan lainnya." Kata Sayyed Fadlu.
Dia juga menyampaikan, stok bantuan yang paling banyak tersedia di posko induk Baznas yakni pakaian layak pakai, air mineral dan lainnya.
"Saya berharap masyarakat yang mengetahui keberadaan para pengungsi Sulteng di Polman yang ingin mendapatkan bantuan, dapat mengunjungi Basnaz Polman untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan." Ujar Sayyed Fadlu.
"Pengungsi yang baru tiba di Polman dan mengungsi disini kita berikan kartu kontrol untuk setiap kepala keluarga tanpa meminta KTP mereka asal pengungsi kita kasi kartu sekaligus bantuan berupa beras, pakaian dan sembako." Kata Ketua Basnaz Polman, H. Nurrahman.
Menurutnya, kartu kontrol ini diberikan supaya para pengungsi yang ada di Polman bisa kembali meminta bantuan ketika bekal bantuan yang diberikan sudah habis.
"Bantuan akan terus kami berikan selama masih ada persediaan." Jelas Nurrahman.
Ratusan paket bantuan dari sumbangan masyarakat saat ini menumpuk di kantor Basnaz Polman baik yang berada diluar kantor maupun didalam ruangan.
"Semuanya dipenuhi bantuan dari masyarakat yang menyalurkan bantuan, sebab Basnaz telah ditetapkan oleh Pemda sebagai posko utama penanggulan pengungsi Sulteng." Ujar Nurrahman.
Ditempat sama, Wakil Ketua Basnaz Polman Bidang Logistik, Sayyid Fadlu mengatakan, bantuan dari masyarakat sampai saat ini masih terus berdatangan dan rencananya bantuan tersebut akan dikirim ke Sulteng sebelum masa tanggap darurat bencana dinyatakan berakhir.
"Kami upayakan sampai disana sebelum tenggat waktu tanggap darurat berakhir, untuk pengungsi yang ada di Polman kita jadikan sebagai prioritas." Katanya.
Setiap pengungsi Sulteng akan didata kemudian diberi jatah bantuan tujuh kilogram beras, sembako dan sabun mandi untuk 5 orang.
"Ada perlakuan khusus bagi pengungsi yang memiliki bayi diberikan peralatan perlengkapan bayi dan kebutuhan lainnya." Kata Sayyed Fadlu.
Dia juga menyampaikan, stok bantuan yang paling banyak tersedia di posko induk Baznas yakni pakaian layak pakai, air mineral dan lainnya.
"Saya berharap masyarakat yang mengetahui keberadaan para pengungsi Sulteng di Polman yang ingin mendapatkan bantuan, dapat mengunjungi Basnaz Polman untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan." Ujar Sayyed Fadlu.
Laporan : Z Ramadhana.