Kabag Teknik, Mata Air di Pantai Bahari Bukan Bocoran Pipa PDAM |
POLEWALITERKINI.NET – Mata air tawar di pantai bahari Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bukanlah bersumber dari pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bocor.
Hal itu berdasarkan ukuran konsentrasi Ion Hidrogen dari Potensial Hidrogen( PH) air tawar tersebut, demikian hasil pemeriksaan dari pihak berwenang di Kabupaten setempat. Kamis, 22 November 2018.
Kepala Bagian Teknik PDAM Polman, Hamzah menjelaskan PH air tawar dari pantai bahari lebih rendah dari PH air PDAM sehingga pihaknya berkesimpulan mata air di pantai tersebut bukan bersumber dari kebocoran pipa PDAM.
"PH air tawar di pantai bahari hanya 6,94 sedangkan PH air PDAM antara 7,4 sampai 8, karena adanya perbedaan PH ini sehingga kita simpulkan itu bukan air PDAM yang merembes karena kebocoran." Ujar Kepala Bagian Teknik PDAM Polman, Hamzah.
Selain ukuran PH, analisa PDAM juga dikuatkan tidak adanya pelanggan terdekat dari mata air tawar tersebut yang distribusi airnya drop atau terhenti.
"Biasanya kalau terjadi kebocoran pipa, pelanggan terdekat langsung drop airnya, tapi ini tidak ada perubahan malah pelanggan sekitar situ bilang airnya tetap saja lancar." Kata Hamzah.
Menurut Hamzah, satu titik kebocoran pipa dampaknya bisa sampai ke Kelurahan Polewali distribusi air ke pelanggan macet total, bahkan air dari pipa bocor rembesannya akan terlihat dipinggir selokan.
"Memang ada pipa PDAM yang dibawah trotoar, tapi indikatornya itu masyarakat terpenuhi airnya." Jelas Hamzah.
Dia menyampaikan, mengenai adanya isu yang berhembus bahwa mata air tawar tersebut berasal dari kebocoran pipa PDAM itu tidak benar, Hamzah menduga sumber mata air tawar itu merupakan rembesan air hujan yang dalam 1 bulan terakhir ini intensitasnya tinggi.
"Bukan di pantai bahari saja ada mata air tawar seperti itu, di pantai Kampung Baru, Kelurahan Lantora juga pernah muncul, karena memang rembesan air selalu larinya ke laut atau mungkin juga karena efek sering gempa sehingga pori pori bumi terbuka." Tutur Hamzah.
Hal itu berdasarkan ukuran konsentrasi Ion Hidrogen dari Potensial Hidrogen( PH) air tawar tersebut, demikian hasil pemeriksaan dari pihak berwenang di Kabupaten setempat. Kamis, 22 November 2018.
Kepala Bagian Teknik PDAM Polman, Hamzah menjelaskan PH air tawar dari pantai bahari lebih rendah dari PH air PDAM sehingga pihaknya berkesimpulan mata air di pantai tersebut bukan bersumber dari kebocoran pipa PDAM.
"PH air tawar di pantai bahari hanya 6,94 sedangkan PH air PDAM antara 7,4 sampai 8, karena adanya perbedaan PH ini sehingga kita simpulkan itu bukan air PDAM yang merembes karena kebocoran." Ujar Kepala Bagian Teknik PDAM Polman, Hamzah.
Selain ukuran PH, analisa PDAM juga dikuatkan tidak adanya pelanggan terdekat dari mata air tawar tersebut yang distribusi airnya drop atau terhenti.
"Biasanya kalau terjadi kebocoran pipa, pelanggan terdekat langsung drop airnya, tapi ini tidak ada perubahan malah pelanggan sekitar situ bilang airnya tetap saja lancar." Kata Hamzah.
Menurut Hamzah, satu titik kebocoran pipa dampaknya bisa sampai ke Kelurahan Polewali distribusi air ke pelanggan macet total, bahkan air dari pipa bocor rembesannya akan terlihat dipinggir selokan.
"Memang ada pipa PDAM yang dibawah trotoar, tapi indikatornya itu masyarakat terpenuhi airnya." Jelas Hamzah.
Dia menyampaikan, mengenai adanya isu yang berhembus bahwa mata air tawar tersebut berasal dari kebocoran pipa PDAM itu tidak benar, Hamzah menduga sumber mata air tawar itu merupakan rembesan air hujan yang dalam 1 bulan terakhir ini intensitasnya tinggi.
"Bukan di pantai bahari saja ada mata air tawar seperti itu, di pantai Kampung Baru, Kelurahan Lantora juga pernah muncul, karena memang rembesan air selalu larinya ke laut atau mungkin juga karena efek sering gempa sehingga pori pori bumi terbuka." Tutur Hamzah.
Laporan : Z Ramdhana