Korban Penganiayaan di Desa Nepo |
POLEWALITERKINI.NET – Pihak Reskrim Kepolisian Sektor Wonomulyo, Resort Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tengah menangani kasus penganiayaan dengan menggunakan sebilah keris di Susun Pucceda, Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo. Rabu, 31 Oktober 2018.
Kanit Reskrim Polsek Wonomulyo, IPTU Mustakim., S.H mengatakan, pihak Kepolisian telah menangani kasus penganiayaan namun tidak ada kaitan dengan Pilkades Nepo. Kejadian terjadi sekitar pukul 08.30 wita
“Jadi ngak ada kaitan perisriwa penganiayaan dengan menggunakan keris di Nepo dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa.” Kata Kanit Reskrim Polsek Wonomulyo, IPTU Mustakim.,S.H.
Dalam tindak pidana itu korban NUNDING (53) bekerja sebagai petani, alamat Pucceda, berselisih dengan OKKA (35), bekerja sebagai petani, alamat Garassi, dan berujung pada penganiayaan dengan menggunakan keris.
“Ini berawal dimana Nunding saat mengendarai motor menuju ke TPS 1 untuk memberikan hak suaranya pada Pemilihan Kepala, dan dalam perjalanan diberhentikan pelaku OKKA dan meninju korban 1 kali berakibat korban terjatuh dari Motor.” Kata IPTU Mustakim.,S.H.
Pada kondisi itu lanjut Mustakim, korban terjatuh kemudian pelaku kembali menganiaya korban dengan sebilah sajam jenis Keris sebanyak 1 kali dan mengena pada bagian perut sebelah kanan yang mengakibatkan Korban mengalami luka terbuka.
“Ada luka terbuka pada bagian perut dan luka lecet pada betis sebelah lanan serta luka gores pada punggung, ini diduga akibat terjatuh daru sepeda motor. Meski demikian korban cepat dilarikan ke Puskesmas Kebunsari guna perawatan medis.” Ujar Mustakim.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara motif penganiayaan ini adalah dendam lama, dimana Korban dan pelaku pernah berselisih paham sekitar 5 bulan yang lalu.
“5 bulan lalu berselisih, pelaku menuduh korban selalu menjelek-jelekan pelaku sehingga diduga pelaku menaruh dendam, jadi saya tegaskan kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Pelaksanaan Pilkades Desa Nepo.” Jelas Mustakim.
Selain itu tambahnya, antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, bahkan Kapolsek Wonomulyo bersama anggota sudah melakukan pendekatan terhadap keluarga korban agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan balasan.
Kanit Reskrim Polsek Wonomulyo, IPTU Mustakim., S.H mengatakan, pihak Kepolisian telah menangani kasus penganiayaan namun tidak ada kaitan dengan Pilkades Nepo. Kejadian terjadi sekitar pukul 08.30 wita
“Jadi ngak ada kaitan perisriwa penganiayaan dengan menggunakan keris di Nepo dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa.” Kata Kanit Reskrim Polsek Wonomulyo, IPTU Mustakim.,S.H.
Dalam tindak pidana itu korban NUNDING (53) bekerja sebagai petani, alamat Pucceda, berselisih dengan OKKA (35), bekerja sebagai petani, alamat Garassi, dan berujung pada penganiayaan dengan menggunakan keris.
“Ini berawal dimana Nunding saat mengendarai motor menuju ke TPS 1 untuk memberikan hak suaranya pada Pemilihan Kepala, dan dalam perjalanan diberhentikan pelaku OKKA dan meninju korban 1 kali berakibat korban terjatuh dari Motor.” Kata IPTU Mustakim.,S.H.
Pada kondisi itu lanjut Mustakim, korban terjatuh kemudian pelaku kembali menganiaya korban dengan sebilah sajam jenis Keris sebanyak 1 kali dan mengena pada bagian perut sebelah kanan yang mengakibatkan Korban mengalami luka terbuka.
“Ada luka terbuka pada bagian perut dan luka lecet pada betis sebelah lanan serta luka gores pada punggung, ini diduga akibat terjatuh daru sepeda motor. Meski demikian korban cepat dilarikan ke Puskesmas Kebunsari guna perawatan medis.” Ujar Mustakim.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara motif penganiayaan ini adalah dendam lama, dimana Korban dan pelaku pernah berselisih paham sekitar 5 bulan yang lalu.
“5 bulan lalu berselisih, pelaku menuduh korban selalu menjelek-jelekan pelaku sehingga diduga pelaku menaruh dendam, jadi saya tegaskan kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Pelaksanaan Pilkades Desa Nepo.” Jelas Mustakim.
Selain itu tambahnya, antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, bahkan Kapolsek Wonomulyo bersama anggota sudah melakukan pendekatan terhadap keluarga korban agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan balasan.
Laporan : Wiwin