Pengusaha Wonomulyo Kini Gemar Berolahraga Sepeda |
POLEWALITERKINI.NET - Olah Raga bersepeda yang pernah diseriusi Mantan Bupati Polewali Mandar, almarhum Andi Kube Dauda kini kembali bangkit dan Populer di Polman hingga melebar Kota Niaga Wonomulyo.
Tak tanggung tanggung para pecinta sepeda di kota yang dulunya dikenal kota buras begadang menganggarkan sarana olahraga ini sekira Rp. 10 - 20 Jutaan.
Salah satu warga Wonomulyo, Jumastri mengatakan, pada sore hari akan tampak terlihat sepeda sepeda berkelas yang dipakai para pengusaha sukses di Wonomulyo yang umuran 50 tahun ke atas, bahkan nereka sudah membentuk komunitas sendiri.
"Dulunya olah raga ini termasuk olah raga murah namun di zaman now olah raga ini jadi mahal karena harga sarana dan prasarananya termasuk aksesorisnya. Selain itu olah raga ini membuat kita tak lagi merokok." Ucap warga Wonomulyo, Jumastri.
Dalam berolahraga sepeda terkadang melewati kampung kampung di pedesaan khususnya kecamatan Wonomulyo yang routenya tiap hari berganti dengan santai, serius agar tak bosan.
“Pemikiran kami, kita nikmati hasil jerih payah selama ini, karena kalau kita sudah mati ini juga harta tak dibawa, maka usai shalat ashar mereka star menjelang magrib tiba di rumah dan siap ke Masjid shalat berjamaah.” Ungkap para pengusaha wonomulyo ini.
Tak tanggung tanggung para pecinta sepeda di kota yang dulunya dikenal kota buras begadang menganggarkan sarana olahraga ini sekira Rp. 10 - 20 Jutaan.
Salah satu warga Wonomulyo, Jumastri mengatakan, pada sore hari akan tampak terlihat sepeda sepeda berkelas yang dipakai para pengusaha sukses di Wonomulyo yang umuran 50 tahun ke atas, bahkan nereka sudah membentuk komunitas sendiri.
"Dulunya olah raga ini termasuk olah raga murah namun di zaman now olah raga ini jadi mahal karena harga sarana dan prasarananya termasuk aksesorisnya. Selain itu olah raga ini membuat kita tak lagi merokok." Ucap warga Wonomulyo, Jumastri.
Dalam berolahraga sepeda terkadang melewati kampung kampung di pedesaan khususnya kecamatan Wonomulyo yang routenya tiap hari berganti dengan santai, serius agar tak bosan.
“Pemikiran kami, kita nikmati hasil jerih payah selama ini, karena kalau kita sudah mati ini juga harta tak dibawa, maka usai shalat ashar mereka star menjelang magrib tiba di rumah dan siap ke Masjid shalat berjamaah.” Ungkap para pengusaha wonomulyo ini.
Laporan : Burhanuddin Haruna