Selain Pakaian Baznas Salurkan Sembako |
Ketua Baznas Polman Mengirim Dua Truk Bantuan Ke Mamasa |
Wartawan dan Personil Koramil Sumarorong Ikut Mengawasi Penyaluran Bantuan |
Ketua Baznas Polman, Nur Rachman mengatakan, 2 truk bantuan tersebut berisi 400 karung pakaian bekas layak pakai serta 500 paket sembako berisi mie instans, beras, terigu dan gula, bantuan ini untuk meringankan beban warga Mamasa yang sementara mengungsi.
"Kasihan mereka meninggalkan tempat tinggalnya, nurani kami terusik untuk segera membantu ala kadarnya berupa sembako sesuai saran Bupati Polman dan Gubernur Sulbar agar memperhatikan saudara terdekat kita." Jelas Nur Rachman.
Sekertaris Baznas Polman, Ustad Jamaluddin mengungkapkan, masyarakat Polman dan Mamasa sudah seperti bersaudara lantaran pernah disatukan dalam bingkai Kabupaten Polewali Mamasa, bahkan berpisah pun karena adanya kepentingan yang lebih besar untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat tanpa menghilangkan hubungan kekeluargaan.
"Tidak ada tujuan pamer atau ada unsur politik, aksi kemanusiaan ini murni mengatasnamakan logo burung garuda pada lambang Baznas dan sebelumnya kami sudah pernah kesini mengirim bantuan waktu pertama kali gempa melanda Mamasa." Ungkap Sekertaris Baznas Polman, Ustad Jamaluddin.
Selain itu, kata Jamaluddin, bantuan yang dibawa ke Mamasa sebagian besar didonasikan masyarakat yang peduli terhadap persoalan sosial dan kemanusiaan.
"Bantuan sudah mulai masuk pasca gempa bumi melanda Mamasa pertama kali dan seiring berkembangnya jumlah pengungsi." Ujar Jamaluddin.
Dua truk bantuan sembako dan pakaian bekas ini disalurkan di dua titik yakni di salah satu gereja tempat lokasi pengungsi kemudian juga dibagikan kepada pengungsi di markas Koramil 08/1402 Sumarorong.
"Kasihan mereka meninggalkan tempat tinggalnya, nurani kami terusik untuk segera membantu ala kadarnya berupa sembako sesuai saran Bupati Polman dan Gubernur Sulbar agar memperhatikan saudara terdekat kita." Jelas Nur Rachman.
Sekertaris Baznas Polman, Ustad Jamaluddin mengungkapkan, masyarakat Polman dan Mamasa sudah seperti bersaudara lantaran pernah disatukan dalam bingkai Kabupaten Polewali Mamasa, bahkan berpisah pun karena adanya kepentingan yang lebih besar untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat tanpa menghilangkan hubungan kekeluargaan.
"Tidak ada tujuan pamer atau ada unsur politik, aksi kemanusiaan ini murni mengatasnamakan logo burung garuda pada lambang Baznas dan sebelumnya kami sudah pernah kesini mengirim bantuan waktu pertama kali gempa melanda Mamasa." Ungkap Sekertaris Baznas Polman, Ustad Jamaluddin.
Selain itu, kata Jamaluddin, bantuan yang dibawa ke Mamasa sebagian besar didonasikan masyarakat yang peduli terhadap persoalan sosial dan kemanusiaan.
"Bantuan sudah mulai masuk pasca gempa bumi melanda Mamasa pertama kali dan seiring berkembangnya jumlah pengungsi." Ujar Jamaluddin.
Dua truk bantuan sembako dan pakaian bekas ini disalurkan di dua titik yakni di salah satu gereja tempat lokasi pengungsi kemudian juga dibagikan kepada pengungsi di markas Koramil 08/1402 Sumarorong.
Babinsa Desa Batang Uru, Serka Abdul Malik saat ditemui mengapresiasi kehadiran Baznas di Koramil Sumarorong sebab ketersediaan logistik bagi para pengungsi masih sangat diperlukan.
"Kami sangat bersyukur atas kehadiran Baznas Polman." Ujar Babinsa Desa Batang Uru, Serka Abdul Malik.
Ditempat yang sama, Lurah Sumarorong, Niko Demon menuturkan, jumlah warga yang terdata mengungsi di Kelurahan Sumarorong sebanyak 1703 yang tersebar di 70 titik, meski demikian warga yang mengungsi ini masih ada yang kembali ke rumahnya di Kota Mamasa saat pagi hari untuk memberi makan ternaknya kemudian kembali lagi ke tempat pengungsian.
"Mereka sebenarnya kita arahkan ke lapangan supaya terkonsentrasi, tapi mereka tidak bersedia karena faktor cuaca curah hujan tinggi pastinya lapangan akan becek, sehingga mereka lebih memilih ke rumah penduduk memasang tenda sebab mereka juga trauma di rumah batu." Jelas Lurah Sumarorong, Niko Demon.
Dia menambahkan, pengungsi yang berdatangan di Sumarorong mayoritas membawa tenda untuk berteduh dari rumahnya masing masing.
"Mereka lebih dominan bawa tenda sendiri, Kalau bantuan Pemda Mamasa sudah mencapai 1,8 ton beras, kita juga diarahkan pak Bupati untuk tidak tinggalkan tempat dan fokus mengurusi pengungsi." Tutur Niko.
Laporan : Z Ramdhana