Kiri Pjs Kepala Desa Mambu Tapua, Matangnga |
Bumdes Mambu Tapua Meraup Untung Rp. 60 Juta |
Sebelumnya pihak Kepala Desa sudah mencoba membentuk usaha “Kopi Tuak Manis” namun dalam perjalanan dikembangkan dengan pengelolaan lingkungan dengan membudidayakan tanaman “Lombok” di wilayahnya.
Ketika ditemui tenaga teknik, Irham., S.IP mengatakan, pengembangan Agrobisnis budidaya tanaman Lombok dikemas dalam Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ‘Jaya Mantap’ dimana nama ini penyatuan dari nama Desa Mampu Tapua.
Keberhasilan budidaya tanaman lombok melalui Bumdes tentu karena kerjasama sama yang baik dengan Kepala Desa Mambu Tapua, Ketua Bumdes, Arman, para pendamping desa dan masyarakat setempat.
"Kita mempelajari dan tepat pengelolaan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya Lombok. Keberhasilan menjalankan usaha ini sudah tepat dengan kondisi wilayah pengunungan semestinya bergerak di bidang Agrobisnis karna warganya mayoritas petani." Kata Tenaga Teknik, Irham., S.IP, Jumat (24/11/2018).
Dia berharap melalui Bumdes ini Warga Desa Tapua bisa memberikan kontribusi kepada Negara untuk tahun tahun yang akan datang.
Ditempat terpisah Pjs Kepala Desa Tapua, Marsudi., S.Hi mengatakan, diketahui bersama bahwa Bumdes ini adalah program rujukan utama dari Kementerian Desa dengan tujuan kedepan Desa bisa mandiri.
“Berdasarkan rujukan itu pada tahun 2018 kami kembali memulai, dan memilih pengembangan lingkungan melalui Agrobisnis melalui budidaya Lombok atau penanaman cabe, ini diyakini tak mematikan usaha masyarakat yang lain di Mambu Tapua.” Kata Pjs Kepala Desa Tapua, Marsudi., S.Hi.
Setelah melakukan uji coba hasilnya pun menjanjikan dan menjadikan contoh kepada warga, dari modal awal Bumdes sebesar Rp. 15 Juta Rupiah dengan luasan areal seperempat Hektar dan kurung waktu 6 bulan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 60 Juta Rupiah.
“Kami mengelola kurang lebih Rp. 15 Juta dengan hasil Rp. 60 Juta untuk areal ¼ Hektare dalam kurung waktu 6 bulan. Hasilnya tentu menjadi keuntungan Bumdes dan selebihnya dibagi oleh para pengelola.” Ujar Pjs Kepala Desa Tapua, Marsudi., S.Hi.
Pengelolaan ini juga menjadi bukti bahwa selama keberadaaannya memegang amanah dari Bupati Polewali Mandar, Andi IbrahIM Masdar (AIM) menjadi Pjs Kepala Desa dan akan berakhir pada bulan Desember 2018 yang akan datang.
Selain itu pada saat Desanya mengikuti lomba Manajemen Bumdes di Kampung Pemuda pihak Desa Mambu Tapua, Kecamatan Matangga keluar sebagai pemenang juara (1). Dia pun berharap kedepan setelah dirinya tak menjabat Bumdes ini semakin berkembang.
“Kami juga juara 1 lomba manajemen Bumdes, sehingga berharap kedepan Bumdes ini semakin maju dan berkembang di bidang lain, dan pihak pemerintah daerah dan pusat bisa memperhatikan Desa Mambu Tapua.” Tutup Marsudi.,S.Hi.
Setelah melakukan uji coba hasilnya pun menjanjikan dan menjadikan contoh kepada warga, dari modal awal Bumdes sebesar Rp. 15 Juta Rupiah dengan luasan areal seperempat Hektar dan kurung waktu 6 bulan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 60 Juta Rupiah.
“Kami mengelola kurang lebih Rp. 15 Juta dengan hasil Rp. 60 Juta untuk areal ¼ Hektare dalam kurung waktu 6 bulan. Hasilnya tentu menjadi keuntungan Bumdes dan selebihnya dibagi oleh para pengelola.” Ujar Pjs Kepala Desa Tapua, Marsudi., S.Hi.
Pengelolaan ini juga menjadi bukti bahwa selama keberadaaannya memegang amanah dari Bupati Polewali Mandar, Andi IbrahIM Masdar (AIM) menjadi Pjs Kepala Desa dan akan berakhir pada bulan Desember 2018 yang akan datang.
Selain itu pada saat Desanya mengikuti lomba Manajemen Bumdes di Kampung Pemuda pihak Desa Mambu Tapua, Kecamatan Matangga keluar sebagai pemenang juara (1). Dia pun berharap kedepan setelah dirinya tak menjabat Bumdes ini semakin berkembang.
“Kami juga juara 1 lomba manajemen Bumdes, sehingga berharap kedepan Bumdes ini semakin maju dan berkembang di bidang lain, dan pihak pemerintah daerah dan pusat bisa memperhatikan Desa Mambu Tapua.” Tutup Marsudi.,S.Hi.
Laporan : Wiwin