Sarana Fasilitas Air Milik Pemerintah Tidak Berfungsi |
POLEWALITERKINI.NET – Lantaran jaringan air milik PDAM Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, belum mengalir warga Dusun Kapejang, Pulau Battoa, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, mereasa kecewa kepada pemerintah setempat.
Keluhan warga ini mencuak setelah pemasangan jaringan dan bak air PDAM selesai 1 tahun lalu, namun belum bisa mengalir untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah pulau terluar polewali mandar itu.
Sebelumnya Program tersebut merupakan bantuan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air sekira 70 KK dan telah dipasangi Kilometer PDAM.
Untuk memenuhi kebutuhan m air bersih warga setempat hanya mengandalkan air galon dan air sumur. Tak sehampang itu warga harus menyeberang ke kota untuk mendapatkan air galon dan air sumur berada di atas bukit.
Sejumlah warga pun menyebut sumber air dari sumur gali itu tidak layak dikonsumsi karena berbau dan berwarna seperti air cucian beras karena mengandung zat kapur.
"Percuma dipasang kilometer, karena sejak dipasang, air tidak pernah mengalir sampai di sini." Kata salah satu warga setempat, Mariani.
Pulau Battoa dihuni sekitar 300 KK yang terdiri dari 2 dusun, yakni Lendang dan Kapejang. Dusun Lendang dihuni sekitar 224 KK, Kapejang sekitar 85 KK.
Instalasi jaringan air PDAM sebenarnya sudah menjangkau pulau ini namun air hanya mengalir sampai di Dusun Lendang, sementara ke Dusun Kapejang belum mampu mengalir sama sekali.
Terpisah, Kepala Desa Tonyaman, Nursan yang dikonfimasi mengatakan, telah mengupayakan membangun sebuah bak penampungan air yang berada di atas bukit, namun terkedala pompa yang mengalami kerusakan.
"Kemarin sudah dibuatkan bak, tapi bermasalah pompanya. Kami akan upayakan secepatnya." Kata Kades Tonyaman, Nursan.
Sementara itu Direktur PDAM Wai Tipalayo, Fadly Anwar mengatakan, bahwa yang menjadi kendala adalah tekanan air yang tidak mampu mengalir kesana. Selain itu, kendala lain adalah Kadang juga faktor alam yang menjadi kendala tekhnis.
"Kami sudah upayakan bak penampungan cuma belum maksimal karena bukan kita yang punya. Itu ada Satuan kerjanya. Kami hanya mengusulkan ke Satker." Jelas Fadli. Minggu, (09/12/2018).
Dia yambahkan, pihak PDAM Wai Tipalayo akan menelusuri dimana ada penyumbatan agar air bisa sampai mengalir ke Dusun Kapejang.
Keluhan warga ini mencuak setelah pemasangan jaringan dan bak air PDAM selesai 1 tahun lalu, namun belum bisa mengalir untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah pulau terluar polewali mandar itu.
Sebelumnya Program tersebut merupakan bantuan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air sekira 70 KK dan telah dipasangi Kilometer PDAM.
Untuk memenuhi kebutuhan m air bersih warga setempat hanya mengandalkan air galon dan air sumur. Tak sehampang itu warga harus menyeberang ke kota untuk mendapatkan air galon dan air sumur berada di atas bukit.
Sejumlah warga pun menyebut sumber air dari sumur gali itu tidak layak dikonsumsi karena berbau dan berwarna seperti air cucian beras karena mengandung zat kapur.
"Percuma dipasang kilometer, karena sejak dipasang, air tidak pernah mengalir sampai di sini." Kata salah satu warga setempat, Mariani.
Pulau Battoa dihuni sekitar 300 KK yang terdiri dari 2 dusun, yakni Lendang dan Kapejang. Dusun Lendang dihuni sekitar 224 KK, Kapejang sekitar 85 KK.
Instalasi jaringan air PDAM sebenarnya sudah menjangkau pulau ini namun air hanya mengalir sampai di Dusun Lendang, sementara ke Dusun Kapejang belum mampu mengalir sama sekali.
Terpisah, Kepala Desa Tonyaman, Nursan yang dikonfimasi mengatakan, telah mengupayakan membangun sebuah bak penampungan air yang berada di atas bukit, namun terkedala pompa yang mengalami kerusakan.
"Kemarin sudah dibuatkan bak, tapi bermasalah pompanya. Kami akan upayakan secepatnya." Kata Kades Tonyaman, Nursan.
Sementara itu Direktur PDAM Wai Tipalayo, Fadly Anwar mengatakan, bahwa yang menjadi kendala adalah tekanan air yang tidak mampu mengalir kesana. Selain itu, kendala lain adalah Kadang juga faktor alam yang menjadi kendala tekhnis.
"Kami sudah upayakan bak penampungan cuma belum maksimal karena bukan kita yang punya. Itu ada Satuan kerjanya. Kami hanya mengusulkan ke Satker." Jelas Fadli. Minggu, (09/12/2018).
Dia yambahkan, pihak PDAM Wai Tipalayo akan menelusuri dimana ada penyumbatan agar air bisa sampai mengalir ke Dusun Kapejang.
Laporan : One-di