Andi Hizbullah Mathar |
POLEWALITERKINI.NET - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali melanda Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali periode bulan januari tahun ini tercatat pasien DBD yang ditangani berjumlah 21 orang. Kamis, 31 Januari 2019.
Kepala Bidang Tata Usaha dan Umum RSUD Polewali, Andi Hizbullah Mathar mengatakan, pasien DBD saat ini sudah berjumlah 21 orang, mereka berasal dari berbagai wilayah di Polman diantaranya Kelurahan Darma, Desa Tonyaman, Kecamatan Wonomulyo, Bulo dan Luyo.
"Namun yang terbanyak pasien DBD dari warga Kelurahan Darma dari 21 pasien ini." Kata Kepala Bidang Tata Usaha dan Umum RSUD Polewali, Andi Hizbullah Mathar.
Menurut Hizbullah, dari 21 pasien DBD yang ditangani, pasien berusia dewasa berjumlah 17 orang dan anak - anak 4 orang pasien. Kata dia, pasien yang masuk rata-rata rujukan dari puskesmas karena mereka menggunakan diagnosa laboratorium Puskesmas.
"Terkait kepesertaan BPJS pasien semua masih lancar tak ada yang bermasalah." Jelas Andi Hizbullah Mathar.
Sebab itu, Hizbullah mengimbau kepada Dinas Kesehatan untuk segera mengantisipasi wabah DBD ini supaya tidak meluas.
"Saya berharap teman-teman dari Dinkes agar selalu adakan sosialisasi, penyuluhan tentang pencegahan DBD, ya jalan terakhir adakan fogging." Ungkap Andi Hizbullah Mathar.
Dia menambahkan, untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk aedes aegypty penyebab DBD, masyarakatnya harus aktif melakukan 3 M yakni menutup bak air, menguras bak mandi dan mengubur barang bekas, sebab itu lebih efektif ketimbang foging yang merupakan jalan terakhir.
"Sudah ada pasien yang telah sembuh atau sehat, dan sekarang yang terakhir masih dalam perawatan sisa 6 orang pasien DBD dan semuanya terlayani." Katanya.
"Namun yang terbanyak pasien DBD dari warga Kelurahan Darma dari 21 pasien ini." Kata Kepala Bidang Tata Usaha dan Umum RSUD Polewali, Andi Hizbullah Mathar.
Menurut Hizbullah, dari 21 pasien DBD yang ditangani, pasien berusia dewasa berjumlah 17 orang dan anak - anak 4 orang pasien. Kata dia, pasien yang masuk rata-rata rujukan dari puskesmas karena mereka menggunakan diagnosa laboratorium Puskesmas.
"Terkait kepesertaan BPJS pasien semua masih lancar tak ada yang bermasalah." Jelas Andi Hizbullah Mathar.
Sebab itu, Hizbullah mengimbau kepada Dinas Kesehatan untuk segera mengantisipasi wabah DBD ini supaya tidak meluas.
"Saya berharap teman-teman dari Dinkes agar selalu adakan sosialisasi, penyuluhan tentang pencegahan DBD, ya jalan terakhir adakan fogging." Ungkap Andi Hizbullah Mathar.
Dia menambahkan, untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk aedes aegypty penyebab DBD, masyarakatnya harus aktif melakukan 3 M yakni menutup bak air, menguras bak mandi dan mengubur barang bekas, sebab itu lebih efektif ketimbang foging yang merupakan jalan terakhir.
"Sudah ada pasien yang telah sembuh atau sehat, dan sekarang yang terakhir masih dalam perawatan sisa 6 orang pasien DBD dan semuanya terlayani." Katanya.
Laporan : Achmad Gazali