Keluarga Pelaut Asal Polman Berharap Anaknya Selamat |
Pelaut Asal Desa Paku Putus Kontak 10 Hari |
Rosmawati kakak kandung Husni Mubarak saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, adiknya terakhir kali menelepon ayahnya pada tanggal 28 Desember tahun lalu.
Kata dia, saat itu Husni Mubarak menjelaskan bahwa kapalnya yang berisi muatan BBM akan berlayar dari Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah menuju Jakarta.
"Dia (Husni) rajin nelepon ke orang tua atau saudaranya, biasanya nelepon 3 sampai 4 kali dalam sehari kalau misalnya dia berada di darat, karena signal di laut timbul tenggelam." Ujar Rosmawati kakak kandung Husni Mubarak.
Menurutnya, adiknya bekerja sebagai ABK di perusahaan kapal yang berkantor di Jakarta itu sudah 7 bulan.
"Sudah 7 bulan dia bekerja disana, kebetulan adik saya dia masih bujang." Ungkap Rosmawati.
Pihak keluarga sudah menghubungi perusahaan kapal tempat Husni Mubarak bekerja namun pihak perusahaan mengungkapkan kapal tersebut sudah hilang sinyal 3 hari.
"Kami sudah hubungi perusahaan kapalnya, dan mereka juga sudah berkoordinasi dengan menghubungi Basarnas, Angkatan Laut RI dan Polairud." Beber Rosmawati.
Dia menambahkan, sejak kapal Bangzod dinyatakan hilang, pihak perusahaan mengabarkan sudah melakukan upaya pencarian selama 3 hari.
"Namun sampai hari ini belum ada tanda tanda ditemukan." Kata Rosmawati.
Menurutnya, rekan adiknya sesama ABK di kapal tanker tersebut juga ada berasal dari Makassar, Sulsel, dan Campalagian, Sulbar, sehingga pihak keluarga berinisiatif mengecek satu per satu keberadaan rekannya.
"Katanya sih kapten kapalnya itu istrinya orang Campalagian, kita belum telusuri terlalu jauh masalahnya kita di sini di Desa Paku susah jaringan internet." Imbuh Rosmawati.
Adapun nama ayah Husni Mubarak, yakni Sabang sementara ibunya bernama Bahara, ia merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara.
"Adik saya kelahiran tahun 92. Tamatan AMI Veteran Makassar dan alumni SMK 1 Polewali." Tutur Rosmawati.
Laporan : Achmad Gazali