Katua PN Polewali Bersama Wartawan di Ruang Kerjanya |
POLEWALITERKINI.NET - Mencegah meningkatnya pelanggaran hukum di tengah masyarakat, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Polewali, Polman, Sulbar, Heriyanti menawarkan program sosialisasi Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) untuk masyarakat Kabupaten Polman.
Pengalamannya semasa bertugas di daerah lain mengikuti road show selaku narasumber sosialisasi Kadarkum membuatnya berinisiatif melaksanakan program Kadarkum di wilayah tempat tugasnya sekarang, sebab kata Heriyanti, sangat besar manfaat yang akan dirasakan masyarakat terutama pemahaman mengenai perkara hukum.
"Biasanya kita pemaparan awal dulu membahas perkara apa saja yang disidangkan, apa itu pidana, dan apa itu perdata, kapan lagi nanya langsung sama pengadilan." Kata Heriyanti, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, narasumber sosialisasi Kadarkum dapat direkrut dari masing masing perwakilan institusi penegak hukum seperti Kejaksaan, PN, Kepolisian, Pengadilan Agama dan Badan Pertanahan yang akan dikoordinir bagian hukum Pemkab Polman.
"Kadang kadang orang kan gak kepikiran, besar loh manfaatnya tidak mesti di dalam gedung di luar ruangan pakai tenda juga bisa." Ujar Heriyanti.
Selain itu, kata Heriyanti, biasanya bagi warga yang memiliki pertanyaan seputar masalah hukum pasti akan datang sosialisasi kadarkum kemudian bertanya langsung ke narasumber.
"Pernah saya tawarkan ke Bupati Polman dan saat itu langsung disetujui, sudah lama sih saya bilang, kenapa disini gak ada sosialisasi Kadarkum." Ungkap Heriyanti.
Dia menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk sekali sosialisasi kadarkum tidaklah terlalu besar karena narasumber hanya diberi insentif sesuai standar perjalanan dinas, bahkan untuk konsumsinya pun cukup disajikan makanan ala kadarnya seperti ubi, jagung rebus atau pisang goreng.
"Kalau saya dulu paling perjalanan dinas sehari paling sekitar Rp. 400 ribuan dan kenapa mesti ada perwakilan Pengadilan Agama (PA) karena waktu saya narasumber di Lombok Timur paling banyak pertanyaan itu persoalan rumah tangga nikah, talak dan cerai." Jelas Heriyanti.
Terpisah, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar saat dikonfirmasi merespon positif program sosialisasi Kadarkum ini, sebab itu, dalam waktu dekat dirinya segera akan berkoordinasi dengan seluruh Kepala Desa dan para Camat.
"Bagus itu, selama untuk kebaikan tidak pernah ditolak saya support terus, secepatnya saya panggil camat dan desa supaya mengirim pemuda pemudinya ikut sosialisasi kadarkum, kita satukan saja pemuda potensi desa biar orang desa tahu bahwa hisap narkoba itu tidak bisa coba coba." Kata Andi Ibrahim Masgar, saat ditemui Jumat 15 Februari 2019.
Bupati 2 periode yang akrab disapa AIM ini mengungkapkan sebelumnya telah menganggarkan program Jaksa Masuk Sekolah supaya anak anak sekolah dapat mengerti masalah hukum. Melalui program tersebut ia berharap kedepannya tidak terlalu susah menyadarkan siswa siswi terkait perbuatan yang melanggar hukum.
"Saya juga kasih pihak kejaksaan baik itu Kejati maupun Kejari untuk program Jaksa Masuk Sekolah, saya sudah anggarkan juga." Ungkap Andi Ibrahim Masdar.
Pengalamannya semasa bertugas di daerah lain mengikuti road show selaku narasumber sosialisasi Kadarkum membuatnya berinisiatif melaksanakan program Kadarkum di wilayah tempat tugasnya sekarang, sebab kata Heriyanti, sangat besar manfaat yang akan dirasakan masyarakat terutama pemahaman mengenai perkara hukum.
"Biasanya kita pemaparan awal dulu membahas perkara apa saja yang disidangkan, apa itu pidana, dan apa itu perdata, kapan lagi nanya langsung sama pengadilan." Kata Heriyanti, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, narasumber sosialisasi Kadarkum dapat direkrut dari masing masing perwakilan institusi penegak hukum seperti Kejaksaan, PN, Kepolisian, Pengadilan Agama dan Badan Pertanahan yang akan dikoordinir bagian hukum Pemkab Polman.
"Kadang kadang orang kan gak kepikiran, besar loh manfaatnya tidak mesti di dalam gedung di luar ruangan pakai tenda juga bisa." Ujar Heriyanti.
Selain itu, kata Heriyanti, biasanya bagi warga yang memiliki pertanyaan seputar masalah hukum pasti akan datang sosialisasi kadarkum kemudian bertanya langsung ke narasumber.
"Pernah saya tawarkan ke Bupati Polman dan saat itu langsung disetujui, sudah lama sih saya bilang, kenapa disini gak ada sosialisasi Kadarkum." Ungkap Heriyanti.
Dia menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk sekali sosialisasi kadarkum tidaklah terlalu besar karena narasumber hanya diberi insentif sesuai standar perjalanan dinas, bahkan untuk konsumsinya pun cukup disajikan makanan ala kadarnya seperti ubi, jagung rebus atau pisang goreng.
"Kalau saya dulu paling perjalanan dinas sehari paling sekitar Rp. 400 ribuan dan kenapa mesti ada perwakilan Pengadilan Agama (PA) karena waktu saya narasumber di Lombok Timur paling banyak pertanyaan itu persoalan rumah tangga nikah, talak dan cerai." Jelas Heriyanti.
Terpisah, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar saat dikonfirmasi merespon positif program sosialisasi Kadarkum ini, sebab itu, dalam waktu dekat dirinya segera akan berkoordinasi dengan seluruh Kepala Desa dan para Camat.
"Bagus itu, selama untuk kebaikan tidak pernah ditolak saya support terus, secepatnya saya panggil camat dan desa supaya mengirim pemuda pemudinya ikut sosialisasi kadarkum, kita satukan saja pemuda potensi desa biar orang desa tahu bahwa hisap narkoba itu tidak bisa coba coba." Kata Andi Ibrahim Masgar, saat ditemui Jumat 15 Februari 2019.
Bupati 2 periode yang akrab disapa AIM ini mengungkapkan sebelumnya telah menganggarkan program Jaksa Masuk Sekolah supaya anak anak sekolah dapat mengerti masalah hukum. Melalui program tersebut ia berharap kedepannya tidak terlalu susah menyadarkan siswa siswi terkait perbuatan yang melanggar hukum.
"Saya juga kasih pihak kejaksaan baik itu Kejati maupun Kejari untuk program Jaksa Masuk Sekolah, saya sudah anggarkan juga." Ungkap Andi Ibrahim Masdar.
Laporan : Achmad Gazali