Usai Pemeriksaan Urine di BNNK Polman, Korban Diarahkan Melapor Ke Polres Polman |
POLEWALITERKINI.NET – Ini menjadi pelajaran bagi anak yang lain, baru ini seorang gadis belia sebut saja Nerli (16), mengaku usai disuruh minum obat jenis bojek (Tramadol) kemudian merasa oleng dan menjadi korban pencabulan 2 lelaki seumurnya berinisial RL dan RN.
Gadis belia yang masih duduk dibangku kelas 3 SMP ini mengaku dicabuli secara bersamaan oleh para pelaku di lokasi Alun-alun, Lampa, yang berada di Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Berawal perkenalannya dengan RN siswa kelas 2 SMP dan RL siswa SMA kelas 1 melalui media sosial Facebook, 3 hari kemudian setelah intens melakukan komunikasi melalui pesan Messenger Korban (Nerli) diajak ke Alun-alun Lampa.
Bahkan setelah mengenal RL sering mendatangi sekolah korban dengan maksud menemuinya, dia juga mengungkapkan perasaan suka namun korban menolak dengan alasan masih mau bersekolah dan tidak mau pacaran.
"Jadi setelah kenal RL, sering dia cari di sekolah dan dia pernah juga mengungkapkan perasaannya tapi saya bilang tidak mauka pacaran." Kata Korban Nerli kepada petugas BNNK Polman.
Meski demikian pada. Senin malam, 2 April 2019 sekitar pukul 20.00 Wita saar itu korban duduk di depan rumahnya dan RL dengan roda dua mendatanginya dan membawanya ke Alun alun, Lampa, Mapilli.
"Saya berada di jembatan rumah, dia bilang sama saya keluar ko ada baju mau dikasih. Saya pun ikut, setelah sampai di Alun-alun saya disuruh buka mulut karena mau dikasih minum yang katanya gula-gula." Ungkap Nerli.
Selanjutnya setelah efek obat beraksi dimana korban mulai merasa oleng, RL dan RN mulai melakukan aksinya dengan mencium dan meremas dada secara bergantian.
"Jadi bersamaan pelaku melakukan pencabulan, dimana RN memegang korban dan RL memegang dada saya." Kata Korban.
Kemudian saat peristiwa pencabulan terjadi di TKP dia masih mengingat 2 orang teman pelaku yang lain yakni AM dan AC yang keduanya adalah pelajar SMP Kelas 2. Beruntung orang tua mendatangi lokasi Alun-alun hingga para pelaku lari meninggalkan 2 unit motor.
Peristiwa pencabulan ini sudah dilaporkan ke Mapolsek Wonomulyo, namun keesokan harinya korban bersama ibunya mendatangi kantor BNNK Polman, untuk memeriksa kondisi kesehatan karena masih merasa oleng karena obat.
Dia pun kemudian diarahkan melaporkan kejadian ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Kepolisian Resort Kabupaten Polman.
Gadis belia yang masih duduk dibangku kelas 3 SMP ini mengaku dicabuli secara bersamaan oleh para pelaku di lokasi Alun-alun, Lampa, yang berada di Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Berawal perkenalannya dengan RN siswa kelas 2 SMP dan RL siswa SMA kelas 1 melalui media sosial Facebook, 3 hari kemudian setelah intens melakukan komunikasi melalui pesan Messenger Korban (Nerli) diajak ke Alun-alun Lampa.
Bahkan setelah mengenal RL sering mendatangi sekolah korban dengan maksud menemuinya, dia juga mengungkapkan perasaan suka namun korban menolak dengan alasan masih mau bersekolah dan tidak mau pacaran.
"Jadi setelah kenal RL, sering dia cari di sekolah dan dia pernah juga mengungkapkan perasaannya tapi saya bilang tidak mauka pacaran." Kata Korban Nerli kepada petugas BNNK Polman.
Meski demikian pada. Senin malam, 2 April 2019 sekitar pukul 20.00 Wita saar itu korban duduk di depan rumahnya dan RL dengan roda dua mendatanginya dan membawanya ke Alun alun, Lampa, Mapilli.
"Saya berada di jembatan rumah, dia bilang sama saya keluar ko ada baju mau dikasih. Saya pun ikut, setelah sampai di Alun-alun saya disuruh buka mulut karena mau dikasih minum yang katanya gula-gula." Ungkap Nerli.
Selanjutnya setelah efek obat beraksi dimana korban mulai merasa oleng, RL dan RN mulai melakukan aksinya dengan mencium dan meremas dada secara bergantian.
"Jadi bersamaan pelaku melakukan pencabulan, dimana RN memegang korban dan RL memegang dada saya." Kata Korban.
Kemudian saat peristiwa pencabulan terjadi di TKP dia masih mengingat 2 orang teman pelaku yang lain yakni AM dan AC yang keduanya adalah pelajar SMP Kelas 2. Beruntung orang tua mendatangi lokasi Alun-alun hingga para pelaku lari meninggalkan 2 unit motor.
Peristiwa pencabulan ini sudah dilaporkan ke Mapolsek Wonomulyo, namun keesokan harinya korban bersama ibunya mendatangi kantor BNNK Polman, untuk memeriksa kondisi kesehatan karena masih merasa oleng karena obat.
Dia pun kemudian diarahkan melaporkan kejadian ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Kepolisian Resort Kabupaten Polman.
Laporan : Z Ramadhana