Sani Panggilan Indo Membuat Ketupat Pesanan Pelanggan |
POLEWALITERKINI.NET – Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari raya Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi pedagang musiman. Tak terkecuali bagi penjual ketupat lebaran. Demikian halnya seorang nenek tua di Lingkungan Mambulilling, Kelurahan Wattang, Polewali Mandar, bernama Sani. Saat ini dia mulai kebanjiran pesanan.
Nenek yang sering dipanggil Indo' ini, dulunya menjual ketupat di pasar. Namun seiring waktu, kini ia sudah tidak mampu Iagi berjualan di pasar sehingga hanya melayani pemesan dan membuatnya sendiri di rumah masa depan bersama anak anaknya tercinta.
Beberapa hari terakhir, tidak sedikit warga dan tetangganya telah datang meminta dibuatkan ketupat. Biasanya, mereka datang dengan membawa bunga daun pandan sendiri sehingga Indo' tinggal membuatnya.
Dalam sehari, nenek berusia hampir 1 abad ini mengaku hanya mampu membuat ketupat sebanyak 50 buah. Alasannya, Di usianya yang sudah senja membuatnya tak mampu berbuat banyak seperti dulu lagi.
”Saya sudah tidak kuat seperti dulu, jadi kemampuan saya menyelesaikan pesanan sudah berkurang." Kata Indo. Senin, (03/06/2019).
Meski demikian, tidak butuh waktu lama bagi Indo' menganyam daun pandan hingga bertumpuk. Tangan terampilnya begitu Iincah dalam menyelesaikan setiap pesanan pelanggang. Jadi, pesanan pelanggan selalu diselesaikannya dalam sehari.
Jika sudah selesai, Indo' menerima upah dari pelanggan seikhlasnya. Ia mengaku tidak menentukan harga setiap ketupat yang dibuatnya, tergantung pelanggang.
"Jumlah yang diberikan bermacam-macam, tergantung dari orangnya. Saya tidak mematok harga, terserah mau kasih berapa saja." Ujarnya sambil menganyam.
Salah satu pemesan, Singkarru mengatakan, telah menjadi langganan membuat ketupat lebaran. Ia lebih memilih memesan ketupat di Indo' dibanding harus membeli ketupat yang sudah jadi dipasar. Alasannya, selain buatannya bagus, juga sebagai ajang silaturahmi dengan Indo'.
Nenek yang sering dipanggil Indo' ini, dulunya menjual ketupat di pasar. Namun seiring waktu, kini ia sudah tidak mampu Iagi berjualan di pasar sehingga hanya melayani pemesan dan membuatnya sendiri di rumah masa depan bersama anak anaknya tercinta.
Beberapa hari terakhir, tidak sedikit warga dan tetangganya telah datang meminta dibuatkan ketupat. Biasanya, mereka datang dengan membawa bunga daun pandan sendiri sehingga Indo' tinggal membuatnya.
Dalam sehari, nenek berusia hampir 1 abad ini mengaku hanya mampu membuat ketupat sebanyak 50 buah. Alasannya, Di usianya yang sudah senja membuatnya tak mampu berbuat banyak seperti dulu lagi.
”Saya sudah tidak kuat seperti dulu, jadi kemampuan saya menyelesaikan pesanan sudah berkurang." Kata Indo. Senin, (03/06/2019).
Meski demikian, tidak butuh waktu lama bagi Indo' menganyam daun pandan hingga bertumpuk. Tangan terampilnya begitu Iincah dalam menyelesaikan setiap pesanan pelanggang. Jadi, pesanan pelanggan selalu diselesaikannya dalam sehari.
Jika sudah selesai, Indo' menerima upah dari pelanggan seikhlasnya. Ia mengaku tidak menentukan harga setiap ketupat yang dibuatnya, tergantung pelanggang.
"Jumlah yang diberikan bermacam-macam, tergantung dari orangnya. Saya tidak mematok harga, terserah mau kasih berapa saja." Ujarnya sambil menganyam.
Salah satu pemesan, Singkarru mengatakan, telah menjadi langganan membuat ketupat lebaran. Ia lebih memilih memesan ketupat di Indo' dibanding harus membeli ketupat yang sudah jadi dipasar. Alasannya, selain buatannya bagus, juga sebagai ajang silaturahmi dengan Indo'.
"Buatannya Indo' sangat rapi dan bagus, baru memilikinya wangi daun pandan yang khas. Ini juga ajang ketemu, karena kami dulu tetangga dengan orang tua ini." Katanya, saat ditemui ketika memesan ketupat.
Laporan : ANT