 |
| Ketua Baznas Polman Salurkan Bantuan Biaya Pengobatan |
POLEWALITERKINI.NET – Malang nian nasib bayi berumur 2 tahun, Citra Cahyani asal Dusun Penduluan, Desa Bakka Bakka, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, dia terpaksa dirujuk ke RSUD Polman setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Wonomuly.
Bungsu dari 3 bersaudara tersebut diduga menderita penyakit demam berdarah dan infeksi paru paru, orang tua Citra, Tahan (28) dan istrinya Gustina (27) menuturkan anaknya sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak RSUD Polman, dia cemas lantaran bintik bintik merah di sekujur tubuh anaknya belum juga hilang .
"Awalnya muntah muntah, berak berak lalu drop, padahal anak saya sering main dan kuat makan." Kata Gustina, saat ditemui. Rabu, 31 Juli 2019.
Kecemasannya makin bertambah, lantaran dia harus masuk melalui jalur pasien umum karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan, terlebih, pekerjaan suaminya hanya petani penggarap sawah milik orang lain sementara Gustina cuma seorang ibu rumah tangga.
"Kami juga pikirkan bagaimana bisa biayai pengobatannya, pak." Kata Gustina.
Melalui informasi Kepala Desa Bakka Bakka, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Polman, Hasbi Hannan, kemudian menelepon Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Polman, Nurrahman, untuk meminta Baznas berkontribusi meringankan beban keluarga pasien tersebut.
"Mendengar informasi bahwa ada salah satu balita warga kurang mampu menderita demam berdarah dan komplikasi infeksi paru paru, Kami lalu survey ke lapangan, ia juga harus menebus satu kantung darah ratusan ribu rupiah." Kata Nurrahman.
Setelah mengecek kebenarannya di lapangan, pihak Baznas lalu menemui langsung balita tersebut di RSUD Polman, bantuan berupa uang tunai diserahkan langsung kepada ibu kandungnya Gustina.
"Kami merasa terpanggil membantu karena mereka membayar melalui jalur umum, Sebab baru baru dia ada keterbatasan biaya sehingga kartu BPJS tidak diterbitkan makanya dia tidak dapat kasihan." Ucap Nurrahman.
Dia pun berharap balita Citra Cahyani segera sembuh dari pemyakit yang dideritanya.
"Semoga si adik ini bisa segera sembuh apalagi penyakit seperti itu bisa terbawa sampai berumur dewasa." Harap Nurrahman.
Bungsu dari 3 bersaudara tersebut diduga menderita penyakit demam berdarah dan infeksi paru paru, orang tua Citra, Tahan (28) dan istrinya Gustina (27) menuturkan anaknya sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak RSUD Polman, dia cemas lantaran bintik bintik merah di sekujur tubuh anaknya belum juga hilang .
"Awalnya muntah muntah, berak berak lalu drop, padahal anak saya sering main dan kuat makan." Kata Gustina, saat ditemui. Rabu, 31 Juli 2019.
Kecemasannya makin bertambah, lantaran dia harus masuk melalui jalur pasien umum karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan, terlebih, pekerjaan suaminya hanya petani penggarap sawah milik orang lain sementara Gustina cuma seorang ibu rumah tangga.
"Kami juga pikirkan bagaimana bisa biayai pengobatannya, pak." Kata Gustina.
Melalui informasi Kepala Desa Bakka Bakka, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Polman, Hasbi Hannan, kemudian menelepon Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Polman, Nurrahman, untuk meminta Baznas berkontribusi meringankan beban keluarga pasien tersebut.
"Mendengar informasi bahwa ada salah satu balita warga kurang mampu menderita demam berdarah dan komplikasi infeksi paru paru, Kami lalu survey ke lapangan, ia juga harus menebus satu kantung darah ratusan ribu rupiah." Kata Nurrahman.
Setelah mengecek kebenarannya di lapangan, pihak Baznas lalu menemui langsung balita tersebut di RSUD Polman, bantuan berupa uang tunai diserahkan langsung kepada ibu kandungnya Gustina.
"Kami merasa terpanggil membantu karena mereka membayar melalui jalur umum, Sebab baru baru dia ada keterbatasan biaya sehingga kartu BPJS tidak diterbitkan makanya dia tidak dapat kasihan." Ucap Nurrahman.
Dia pun berharap balita Citra Cahyani segera sembuh dari pemyakit yang dideritanya.
"Semoga si adik ini bisa segera sembuh apalagi penyakit seperti itu bisa terbawa sampai berumur dewasa." Harap Nurrahman.
Laporan : Achmad Gazali
