POLEWALITERKINI.NET – Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) mengunjungi Kabupaten Polman, agenda utama kunjungan kerjanya kali ini diantaranya meninjau perkembangan Agro Tekno Park (ATP) di Desa Nepo serta melakukan panen kedelai di Desa Kebum Sari, Kecamatan Wonomulyo. Senin, 28 Oktober 2019 lalu.
Rombongan pejabat Batan tersebut dipimpin langsung Kepala Batan Prof. Dr, IR, Anhar Riza Antariksawan didampingi Kepala Pusat Isotop dan Radiasi Batan, Totti Tjiptosumirat.
Kabupaten Polman dikunjungi lantaran menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Indonesia yang dipilih oleh Batan untuk mengembangkan benih unggul varieras mutiara 1 berbiji besar hasil pemuliaan Batan yang dimulai sejak tahun 2015
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan ditemui di lokasi panen kedelai mengatakan ATP Polman perkembangannya sungguh luar biasa yang bisa dikatakan sudah menjadi suatu daerah tekno park khusus di bidang agro, Kata dia, capaian itu ditandai dengan banyaknya usaha agro pemula berbasis teknologi yang merujuk ke tekno park.
"Baru 5 tahun lalu kita mulai program tapi capaiannya sudah bagus, tentu saya kira, semua ini berkat dukungan semua pihak baik masyarakat maupun Pemda." Ujarnya.
Selain itu, Anhar Riza mengungkapkan kerjasama yang selama ini terbangun tetap akan dilanjutkan hanya saja pola kerjasamanya sedikit berbeda dengan lebih mengharapkan lagi partisipasi aktif dari daerah.
"Untuk teman teman yang akan melatih di sini, teknologi yang kita miliiki masih akan kita transfer dari sini." Jelasnya.
Lebih lanjut, Anhar Riza juga menuturkan akan mendorong lebih banyak lagi pengusaha pemula berbasis teknologi dalam hal ini teknologi pertanian, sebab sambung Anhar, tujuan dari program tersebut untuk kesejahteraan masyarakat seluas luasnya.
"Mungkin nanti teman teman lebih banyak supervisi disini, nanti banyak prigram diciptakan sendiri di ATP." Tambahnya.
Dia juga menyampaikan rencana kerjasama kedepan di luar bidang pertanian yakni pada sektor kesehatan, Namun untuk saat ini dipriotaskan mempertahankan keberlanjutan kerjasama dengan Pemkab Polman.
"600 ton kebutuhan kedelai setiap bulannya dari ATP dengan hasil panen seperti ini tentu bisa menyuplai seperempatnya, Jelas hal ini lebih butuh lagi partisipasi masyarakat untuk mulai menanam kedelai." Kata Anhar Riza.
Dia juga menambahkan masyarakat harus bangga menggunakan kedelai hasil panen sendiri karena kedelai indonesia sudah dibuktikan kandungan proteinnya jauh lebih bagus dibanding kedelai impor.
"Ini kan bisa ditanam di sela sela kita nanam padi lalu kedelai kemudian tanam padi lagi, dengan lahan makin luas kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri, karena tujuan pemerintah ingin mandiri di bidang Padi, Jagung dan Kedelai ( Pajale,)." Imbuh Anhar.
Ditempat yang sama, Kepala Balitbangren Polman, Darwin Badaruddin berharap keberlanjutan kerjasama dengan Batan, hanya saja pola kerjsama yang dilakukan difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang lebih kepada upaya peningkatan produktivitas petani.
"Yang harus dibekali ialah penyuluh dan tenaga pertanian, dan juga bagaimana mengubah pola pikir petani khususnya di musim kemarau untuk menanam palawija terutama kedelai." Tandasnya.
Rombongan pejabat Batan tersebut dipimpin langsung Kepala Batan Prof. Dr, IR, Anhar Riza Antariksawan didampingi Kepala Pusat Isotop dan Radiasi Batan, Totti Tjiptosumirat.
Kabupaten Polman dikunjungi lantaran menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Indonesia yang dipilih oleh Batan untuk mengembangkan benih unggul varieras mutiara 1 berbiji besar hasil pemuliaan Batan yang dimulai sejak tahun 2015
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan ditemui di lokasi panen kedelai mengatakan ATP Polman perkembangannya sungguh luar biasa yang bisa dikatakan sudah menjadi suatu daerah tekno park khusus di bidang agro, Kata dia, capaian itu ditandai dengan banyaknya usaha agro pemula berbasis teknologi yang merujuk ke tekno park.
"Baru 5 tahun lalu kita mulai program tapi capaiannya sudah bagus, tentu saya kira, semua ini berkat dukungan semua pihak baik masyarakat maupun Pemda." Ujarnya.
Selain itu, Anhar Riza mengungkapkan kerjasama yang selama ini terbangun tetap akan dilanjutkan hanya saja pola kerjasamanya sedikit berbeda dengan lebih mengharapkan lagi partisipasi aktif dari daerah.
"Untuk teman teman yang akan melatih di sini, teknologi yang kita miliiki masih akan kita transfer dari sini." Jelasnya.
Lebih lanjut, Anhar Riza juga menuturkan akan mendorong lebih banyak lagi pengusaha pemula berbasis teknologi dalam hal ini teknologi pertanian, sebab sambung Anhar, tujuan dari program tersebut untuk kesejahteraan masyarakat seluas luasnya.
"Mungkin nanti teman teman lebih banyak supervisi disini, nanti banyak prigram diciptakan sendiri di ATP." Tambahnya.
Dia juga menyampaikan rencana kerjasama kedepan di luar bidang pertanian yakni pada sektor kesehatan, Namun untuk saat ini dipriotaskan mempertahankan keberlanjutan kerjasama dengan Pemkab Polman.
"600 ton kebutuhan kedelai setiap bulannya dari ATP dengan hasil panen seperti ini tentu bisa menyuplai seperempatnya, Jelas hal ini lebih butuh lagi partisipasi masyarakat untuk mulai menanam kedelai." Kata Anhar Riza.
Dia juga menambahkan masyarakat harus bangga menggunakan kedelai hasil panen sendiri karena kedelai indonesia sudah dibuktikan kandungan proteinnya jauh lebih bagus dibanding kedelai impor.
"Ini kan bisa ditanam di sela sela kita nanam padi lalu kedelai kemudian tanam padi lagi, dengan lahan makin luas kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri, karena tujuan pemerintah ingin mandiri di bidang Padi, Jagung dan Kedelai ( Pajale,)." Imbuh Anhar.
Ditempat yang sama, Kepala Balitbangren Polman, Darwin Badaruddin berharap keberlanjutan kerjasama dengan Batan, hanya saja pola kerjsama yang dilakukan difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang lebih kepada upaya peningkatan produktivitas petani.
"Yang harus dibekali ialah penyuluh dan tenaga pertanian, dan juga bagaimana mengubah pola pikir petani khususnya di musim kemarau untuk menanam palawija terutama kedelai." Tandasnya.
Laporan : Achmad Gazali