Tampak Ibu Mastia dan Ibu IDA Dimintai Keterangan Oleh Polisi |
POLEWALITERKINI.NET – Berkaitan dengan berita yang beredar di Media Sosial (Medsos) diantaranya Facebook dugaan penculikan anak di bawah umur. Kamis, 30 Januari 2010 di Desa Tamangalle, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, ternyata tidak benar alias hoax.
Kejadian ini berawal pada hari. Kamis, 30 Januari 2020 Sekitar pukul 08.30 Wita Pihak Kepolisian Polsek Tinambung mendapat laporan bahwa telah terjadi dugaan Penculikan anak dan sudah beredar luas informasinya di Sosial Media.
Untuk mengantisipasi terjadinya keresahan warga di Pimpin Kapolsek Tinambung IPTU RUSTAM ABDUL GANI,SH mendatangi kantor Desa Tamangalle dan memanggil dan menjemput Korban dugaan Penculikan dan saksi yang melihat langsung kejadian itu.
VIDIO PENGAKUAN IBU MASTIA :
Polisi pun mengindentifikasi dugaan korban penculikan, yakni inisial AF (8), Pelajar SD Inpres 033 Tamangalle. Sementara saksi yang melihat langsung, yakni MASTIA Alias TIA Binti SA'DIRI (29), URT, alamat Desa Tamanggale, Kecamatan Balanipa.
Petugas selanjutnya melakukan pendalaman, sekitara pukul 12.00 Wita Kapolsek Tinambung IPTU RUSTAM ABDUL GANI SH bersama Kasat Reskrim AKP SYAIFUL ISNAINI.,S.E.,S.I.K dan Kanit Intel IPDA HASPAR.,SH menggali informasi dengan metode wawancara kepada ibu MASTIA.
Dari hasil keterangan MASTIA Alias TIA terungkap jika dirinya merasa cemas dengan informasi penculikan anak di Media Sosial, sehingga saat mengantar adiknya ke sekolah bersama dengan anaknya yang berumur 5 tahun tergiring melihat salah seorang ibu yang bermaksud mengantar anak itu ke sekolah bahwa itu dugaan penculikan anak.
“Saat pulang dari mengantar adik ke sekolah, saya hendak belok ke kanan tiba tiba ada seorang pengendara datang dari arah belakang dengan menggunakan sepeda motor dan berjarak 15 M pengendara tersebut singgah dan mengambil anak sekolah yang sementara berjalan kaki.” Jelas Mastia di depan Polisi.
Alasan melihat kejadian itu Mastia kemudian curiga dan mengikuti orang dan mengambil anak itu kemudian mengantarnya ke rumahnya di Desa Tamangalle. Selanjutnya dia Kembali ke sekolah anak tersebut.
“Saya ke Sekolah kembali menyampaikan kepada gurunya bahwa salah satu murid SD Inpres 033 tamangalle saya ambil di pinggir jalan dari penguasaan si pengendara yang tidak di ketahui identitanya.” Ungkap Mastia.
Selain itu dia menyebut ciri-ciri seorang perempuan, tinggi, besar, menggunakan jilbab hitam terusan, helm standar, dan motor Yamaha NMAX berwarna abu abu putih, setelah menjelaskan hal tersebut kepada pihak guru Mastia kembali kerumahnya.
Tak hanya itu Mastia mengakui kesalahannya di karenakan maraknya berita penculikan anak melahirkan suatu pemikiran bahwa seorang pengendara yang menjemput anak sekolah di jalan kemungkinan adalah penculik anak.
“Dia mengakui kesalahanya dan MASTIA Alias TIA Bin SA'DIRI membuat testimoni/klarifikasi melalui video di sosial media permohonan maaf atas pemberitaan dugaan penculikan anak di desa Tammangalle yang belum jelas kebenarannya.” Kata Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K.
VIDIO KLARIFIKASI IBU MASTIA :
Berita bohong penculikan ini semakin terang, alasannya pada hari yang sama sekitar pukul 21.00 Wita Kepala Desa Lekopaddis, MUDIR datang ke Polsek Tinambung dengan mengantar salah satu kemanakannya berinisial IDA (29), Karyawan salah satu Bank di Campalagian.
Didepan polisi dia mengklarifikasi beredarnya berita di Sosial Media perihal dugaan penculikan anak di Desa Tamangalle, karena berdasarkan foto anak yang beredar tersebut sama dengan anak yang saya ambil di pinggir jalan dan mengantar kesekolahnya di SD impres 033 tamangalle.
Kata dia, berangkat dari rumahnya di Lingkungan Lekopadis menuju ke kantornya sebagai Karyawan Bank di Campalagian dengan menggunakan sepeda motor Yamahan NMAX berwarna putih mutiara dan menggunakan jaket berwarna merah,celana kain berwarna hitam, jilbab hitam dan menggunakan helm standar.
Kemudian lanjut dia, dalam perjalanan tepatnya di desa Tamangalle pinggir jalan poros dekat jembatan melihat anak berjalan kaki berpakaian seragam sekolah SD dan menghampiri anak tersebut.
“Saya menghentikan motor dan bertanya "'mauki pergi sekolah?" namun anak itu hanya mengangguk, lalu kemudian anak naik di atas sepeda motor dan selanjutnya di antar ke sekolah yang jaraknya kurang lebih 100 meter dan setelah tiba di sekolah anak ini turun dari motor dan masuk ke dalam sekolah dan saya lanjutkan perjalanan menuju kantor di Campalagian.” Jelas IDA di depan Polisi.
Atas kejadian ini Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K mengimbau dan berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak gampang mempercayai vidio, gambar atau berita yang tidak jelas.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita yang marak di media sosial yang belum tentu kebenarannya (Hoax).” Harap Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K.
Kejadian ini berawal pada hari. Kamis, 30 Januari 2020 Sekitar pukul 08.30 Wita Pihak Kepolisian Polsek Tinambung mendapat laporan bahwa telah terjadi dugaan Penculikan anak dan sudah beredar luas informasinya di Sosial Media.
Untuk mengantisipasi terjadinya keresahan warga di Pimpin Kapolsek Tinambung IPTU RUSTAM ABDUL GANI,SH mendatangi kantor Desa Tamangalle dan memanggil dan menjemput Korban dugaan Penculikan dan saksi yang melihat langsung kejadian itu.
VIDIO PENGAKUAN IBU MASTIA :
Polisi pun mengindentifikasi dugaan korban penculikan, yakni inisial AF (8), Pelajar SD Inpres 033 Tamangalle. Sementara saksi yang melihat langsung, yakni MASTIA Alias TIA Binti SA'DIRI (29), URT, alamat Desa Tamanggale, Kecamatan Balanipa.
Petugas selanjutnya melakukan pendalaman, sekitara pukul 12.00 Wita Kapolsek Tinambung IPTU RUSTAM ABDUL GANI SH bersama Kasat Reskrim AKP SYAIFUL ISNAINI.,S.E.,S.I.K dan Kanit Intel IPDA HASPAR.,SH menggali informasi dengan metode wawancara kepada ibu MASTIA.
Dari hasil keterangan MASTIA Alias TIA terungkap jika dirinya merasa cemas dengan informasi penculikan anak di Media Sosial, sehingga saat mengantar adiknya ke sekolah bersama dengan anaknya yang berumur 5 tahun tergiring melihat salah seorang ibu yang bermaksud mengantar anak itu ke sekolah bahwa itu dugaan penculikan anak.
“Saat pulang dari mengantar adik ke sekolah, saya hendak belok ke kanan tiba tiba ada seorang pengendara datang dari arah belakang dengan menggunakan sepeda motor dan berjarak 15 M pengendara tersebut singgah dan mengambil anak sekolah yang sementara berjalan kaki.” Jelas Mastia di depan Polisi.
Alasan melihat kejadian itu Mastia kemudian curiga dan mengikuti orang dan mengambil anak itu kemudian mengantarnya ke rumahnya di Desa Tamangalle. Selanjutnya dia Kembali ke sekolah anak tersebut.
“Saya ke Sekolah kembali menyampaikan kepada gurunya bahwa salah satu murid SD Inpres 033 tamangalle saya ambil di pinggir jalan dari penguasaan si pengendara yang tidak di ketahui identitanya.” Ungkap Mastia.
Selain itu dia menyebut ciri-ciri seorang perempuan, tinggi, besar, menggunakan jilbab hitam terusan, helm standar, dan motor Yamaha NMAX berwarna abu abu putih, setelah menjelaskan hal tersebut kepada pihak guru Mastia kembali kerumahnya.
Tak hanya itu Mastia mengakui kesalahannya di karenakan maraknya berita penculikan anak melahirkan suatu pemikiran bahwa seorang pengendara yang menjemput anak sekolah di jalan kemungkinan adalah penculik anak.
“Dia mengakui kesalahanya dan MASTIA Alias TIA Bin SA'DIRI membuat testimoni/klarifikasi melalui video di sosial media permohonan maaf atas pemberitaan dugaan penculikan anak di desa Tammangalle yang belum jelas kebenarannya.” Kata Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K.
VIDIO KLARIFIKASI IBU MASTIA :
Berita bohong penculikan ini semakin terang, alasannya pada hari yang sama sekitar pukul 21.00 Wita Kepala Desa Lekopaddis, MUDIR datang ke Polsek Tinambung dengan mengantar salah satu kemanakannya berinisial IDA (29), Karyawan salah satu Bank di Campalagian.
Didepan polisi dia mengklarifikasi beredarnya berita di Sosial Media perihal dugaan penculikan anak di Desa Tamangalle, karena berdasarkan foto anak yang beredar tersebut sama dengan anak yang saya ambil di pinggir jalan dan mengantar kesekolahnya di SD impres 033 tamangalle.
Kata dia, berangkat dari rumahnya di Lingkungan Lekopadis menuju ke kantornya sebagai Karyawan Bank di Campalagian dengan menggunakan sepeda motor Yamahan NMAX berwarna putih mutiara dan menggunakan jaket berwarna merah,celana kain berwarna hitam, jilbab hitam dan menggunakan helm standar.
Kemudian lanjut dia, dalam perjalanan tepatnya di desa Tamangalle pinggir jalan poros dekat jembatan melihat anak berjalan kaki berpakaian seragam sekolah SD dan menghampiri anak tersebut.
“Saya menghentikan motor dan bertanya "'mauki pergi sekolah?" namun anak itu hanya mengangguk, lalu kemudian anak naik di atas sepeda motor dan selanjutnya di antar ke sekolah yang jaraknya kurang lebih 100 meter dan setelah tiba di sekolah anak ini turun dari motor dan masuk ke dalam sekolah dan saya lanjutkan perjalanan menuju kantor di Campalagian.” Jelas IDA di depan Polisi.
Ibu IDA Menceritakan Kejadian Sebenarnya di Depan Polisi |
Atas kejadian ini Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K mengimbau dan berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak gampang mempercayai vidio, gambar atau berita yang tidak jelas.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita yang marak di media sosial yang belum tentu kebenarannya (Hoax).” Harap Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini.,S.E.,S.I.K.
Laporan : Sukriwandi