Akibat Banjir Petani Minta Perhatian Pemerintah |
POLEWALITERKINI.NET – Petani sawah korban banjir di Desa Tonrolima dan Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, meminta perhatian pemerintah terkait nasibnya yang tertimpa bencana banjir.
Mereka pun berharap kepada pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, mampu meninimalisasi kerugian yang mereka derita akibat banjir yang merendam lokasi persawahan miliknya yang baru saja ditanami padi.
Ahmad Saing (50), salah seorang petani di Matakali menyebutkan, ada sekira puluhan Hektare lokasi persawahan di wilayah ini yang sudah melakukan penanaman 2 kali akibat genangan banjir beberapa hari lalu.
“Genangan ini bisa 5 hari baru surut airnya, saya sudah 2 kali mengganti tanaman yang mati. Sementara 6 Hektare sawah milik mertua saya seluruhnya harus dilakukan penanaman ulang. Saya perkirakan untuk Tondolima ada sekira 20 Hektare dan Matakali 10 Hektare terdampak.” Kata Ahmad Saing.
Dia mengakui hingga saat ini petani harus menanggung sendiri kerugian tersebut. Sebab, Pemerintah hanya datang mempertanyakan penyebab sawah milik petani terdampak banjir.
“Apa sudah ada bantuan Pemerintah? Baru kemarin ini cuman datang bertanya, faktor apa yang menyebabkan sawah ini terdampak banjir. Sebenarnya kita ini menderita jika tidak ada apa apa dari pemerintah. Kita bantuan bibit, apalagi kita sudah melakukan pemupukan.” Ujar Ahmad Saing.
Dia menambahkan untuk lokasi persawahan miliknya mengalami kerugian sekira Rp. 4 Juta rupiah sementara sawah mertua seluas 6 Hektare mengalami kerugian Rp. 10 Juta, itu baru biaya penanaman dan pupuk.
Mereka pun berharap kepada pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, mampu meninimalisasi kerugian yang mereka derita akibat banjir yang merendam lokasi persawahan miliknya yang baru saja ditanami padi.
Ahmad Saing (50), salah seorang petani di Matakali menyebutkan, ada sekira puluhan Hektare lokasi persawahan di wilayah ini yang sudah melakukan penanaman 2 kali akibat genangan banjir beberapa hari lalu.
“Genangan ini bisa 5 hari baru surut airnya, saya sudah 2 kali mengganti tanaman yang mati. Sementara 6 Hektare sawah milik mertua saya seluruhnya harus dilakukan penanaman ulang. Saya perkirakan untuk Tondolima ada sekira 20 Hektare dan Matakali 10 Hektare terdampak.” Kata Ahmad Saing.
Ahmad Saing, Memberikan Keterangan Kepada Wartawan
Dia mengakui hingga saat ini petani harus menanggung sendiri kerugian tersebut. Sebab, Pemerintah hanya datang mempertanyakan penyebab sawah milik petani terdampak banjir.
“Apa sudah ada bantuan Pemerintah? Baru kemarin ini cuman datang bertanya, faktor apa yang menyebabkan sawah ini terdampak banjir. Sebenarnya kita ini menderita jika tidak ada apa apa dari pemerintah. Kita bantuan bibit, apalagi kita sudah melakukan pemupukan.” Ujar Ahmad Saing.
Dia menambahkan untuk lokasi persawahan miliknya mengalami kerugian sekira Rp. 4 Juta rupiah sementara sawah mertua seluas 6 Hektare mengalami kerugian Rp. 10 Juta, itu baru biaya penanaman dan pupuk.
Laporan : Sukriwandi