Tiket masuk penonton Drag Bike Sulbar tanpa di korporasi. (Foto : Ag). |
PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Kejuaraan terbuka Drag Bike Sulbar digelar di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu-Minggu, 7-8 Oktober 2023.
Namun, kejuaraan balap sepeda motor tersebut menuai sorotan warga, pasalnya, panitia Drag Bike diduga melakukan kecurangan dengan menjual tiket masuk penonton tanpa di korporasi oleh Pemkab Polman.
Warga Polewali, Ahmad (39) mengungkapkan selain menjual tiket tanpa di korporasi, Panitia juga melakukan kecurangan dengan menjual tiket tidak sesuai dengan kegiatan yang berlangsung.
Dimana tiket tersebut bertuliskan Bhayangkara Road Race Championship 2023, sementara kegiatan tersebut merupakan kejuaraan terbuka Dragbike Sulbar 2023, serta terdapat logo Polda Sulbar dan Satuan Lalulintas tercantum di tiket.
"Sebagian tiket masuk penonton dijual tanpa di korporasi Dinas Pendapatan Daerah, bagaimana PAD Polman bisa capai target, kalau kerap kecolongan?." Jelasnya, saat ditemui. Minggu, 08 Oktober 2023.
Ahmad memaparkan berdasarkan peraturan daerah Polman, kegiatan Drag Bike tersebut termasuk dalam kegiatan hiburan, sehingga wajib dikenai pajak sebesar 10 persen setiap harga penjualan tiket.
"Aparat penegak hukum perlu tindaklanjuti kasus ini, karena sudah berkali-kali panitia balap motor jual tiket tanpa di korporasi." Kesalnya.
Terpisah, Koordinator Sirkuit Kejuaraan Drag Bike Sulbar, Aswan, mengaku bila penjualan tiket masuk yang tidak di korporasi merupakan ketidaksengajaan panitia, lantaran panitia tidak sengaja mengambil tiket yang tidak di korporasi yang berada di dalam tas.
"Itu tiket ada yang di korporasi, ada yang tidak, kebetulan tadi yang ambil itu tiket salah ambil, karena itu tiket satu tempat." Ujarnya.
Aswan membenarkan tiket masuk penonton yang dimiliki panitia tidak semua di korporasi, sebab tiket tersebut akan digunakan pada event-event Drag Bike berikutnya.
"Tidak semua tiket dibonggol karena kita mau pakai berkali-kali, kita sudah targetkan 400 tiket, kapan kita bonggol ini semua bisa hangus sia sia, kita tidak bisa gunakan lagi kedepan." Paparnya.
Aswan menyampaikan sisa tiket penonton yang telah dicetak akan disimpan, kemudian kembali digunakan pada event berikutnya, menurutnya, kegiatan Drag Bike membutuhkan biaya besar, sehingga pihaknya menuntut pengembalian modal dulu.
"Kita tahu aturan disini, kalau kita mau sengaja mending kita tidak bonggol. Kegiatan seperti ini kita membutuhkan banyak dana, jadi wajar kalau kita di lapangan menuntut bagaimana pengembalian modalnya dulu." Tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Reklame dan Hiburan Dispenda Polman, Mila menegaskan, bila pihaknya sudah melakukan korporasi terhadap tiket hiburan tersebut, namun ia mengaku tidak mengetahui bila ada tiket yang tidak di korporasi dijual panitia Drag Bike.
"Kemarin mereka datang ke kantor, ada beberapa blok tiket kami korporasi. Kami tidak tahu kalau ternyata masih ada tiket yang tidak dilakukan korporasi, kami sudah turunkan anggota untuk pengawasan, dan tidak mungkin kami mau bebaskan tiket ilegal dijual bebas." Ucapnya.
Penjualan tiket tanpa korporasi masuk dalam kategori pungutan liar, sehingga pihak Dispenda Polman akan memberi sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kalau seperti itu, tentu ada sanksinya. Mereka harus bayar tiket terjual yang tidak di korporasi, Nanti akan saya tanyakan berapa tiket yang tidak di korporasi." Tuturnya.
Laporan : Ag