Puluhan hektar tanaman Padi, di Labasang, Kabupaten Polman. Terendam air, sehingga terancam gagal panen. (Foto : Nadi). |
PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir, di wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Menyebabkan puluhan hektar tanaman padi, siap panen di Dusun Labasang, Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman, terendam air, akibatnya petani terancam gagal panen.
Petani, Kaswun mengatakan, tanaman padinya sudah menguning dan siap panen kembali tergenang air setinggi satu meter.
Selain sawah miliknya, sekira puluhan hektar sawah sudah menguning milik warga terancam gagal panen akibat terendam air.
Intensitas hujan tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Polman, utamanya di Kecamatan Matakali dan Tapango, diduga jadi penyebab.
"Tanaman padi 12 hektar milik.saya kembali terendam air akibat hujan deras yang terjadi." Katanya.
Disebutkan, selain intensitas hujan tinggi di kawasan lahan pertanian, pendangkalan, penyempitan serta tumbuhnya rumput juga memicu luapan aliran sungai Matakali.
"Banjir diperparah luapan air sungai Matakali, mengalir masuk ke persawahan tanama Padi." Bebernya.
Dijelaskan, selama 3 tahun ini petani di Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman, selalu gagal panen akibat seringnya terjadi banjir saat hujan turun.
Dimana jika turun hujan dalam waktu lama dalam sehari, tanaman padi langsung terendam air.
Genangan air ini bisa sampai 3 hingga 4 hari, petani pun kuatir padi miliknya rebah terendam banjir dan membusuk.
"Padi milik kami terendam hingga 3 hari mengakibatkan padi rebah dan membusuk." Paparnya.
Petani pun sangat mengharapkan kepada pemerintah agar sungai Matakali segera dilakukan pengerukan.
Dia yakin langkah itu bisa menyelamatkan ratusan hektar sawah di Desa Tonrolima dan Kelurahan Matakali, tidak mengalami kerugian besar.
"Minta sungai Matakali dilakukan pengerukan agar tidak terulang banjir di Desa Tonrolima dan Kelurahan Matakali." Sebutnya.
Laporan : Nadi