Iklan


 

Pedagang Pasar Meminta Paslon Bupati Polman Berani Hentikan Toko Ritel Modern

Rabu, 06 November 2024 | 14:35 WIB Last Updated 2024-11-06T06:35:30Z

Pedagang Pasar Induk Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Meminta Paslon Pilkada Kabupaten Polewali Mandar, berani keluarkan kebijakan penghentian Izin Ritel Modern di Kabupaten Polewali Mandar. (Foto : Nadi).

PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Kondisi terus berkurangnya pendapatan para Pedagang Pasar Induk Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), selamat 2 Tahun terakhir ini, akibat semakin menjamurnya Toko Ritel Modern.


Toko moderen ini dinilai berdekatan dengan Pasar Tradisional dan Warung Pedagang Eceran. Sehingga Pedagang Pasar Wonomulyo, meminta ketegasan Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Polman, berani mengeluarkan kebijakan menghentikan izin Ritel di Kabupaten Polman.


Pedagang Pasar Wonomulyo, Ramli, menyatakan, menjelang Debat Publik Pertama Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Polman dengan tema memajukan daerah mewujudkan masyarakat sejahtera. 


Sub tema ekonomi perdagangan dan investasi, sehingga para pedagang Pasar Wonomulyo, meminta kepedulian Keempat Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Polman, untuk memasukan program pembangunan ekonomi.


Berani mengeluarkan kebijakan menghentikan izin bagi Ritel di Kabupaten Polman, agar pendapatan para pedagang di Pasar Tradisional kembali meningkat.


"Kami meminta Paslon Pilkada Polman, di acara Debat Publik Pertama Sub Tema Ekonomi Perdagangan dan Investasi, untuk berani mengeluarkan kebijakan menghentikan izin Ritel, karena selama ini menurunkan pendapatan Pedagang." Ujarnya.


Diungkapkan Pedagang Pasar Wonomulyo. Keempat Pasangan Calon, harus lebih tegas dan berani berpihak kepada masyarakat Polman, untuk peningkatan ekonomi. 


Sebab jika tidak secara bertahap para pedagang Pasar dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang usaha menjual barang campuran, akan berhenti berjualan.


Dengan tidak adanya pembeli ditempat usahanya. Apalagi keberadaan Satu Ritel mematikan Sepuluh penjual campuran atau Warung yang berada disekitarnya. Termasuk berkurangnya masyarakat berbelanja di Pasar Tradisional.


"Paslon Polman, harus membuat program berpihak kepada peningkatan ekonomi masyarakat Polman. Dengan hidupkan perekonomian para Pedagang Pasar dan penjual Warung campuran. Sehingga Ritel Nirlaba sudah dihentikan beroperasi di Polman." Terangnya.


Ditambahkan Pedagang Pasar, saat ini di Kabupaten Polman, Ritel semakin menjamur yang berdekatan semua dengan Pasar Tradisional baik di Kecamatan Wonomulyo, Polewali, Campalagian dan Matakali.


Pedagang Pasar Induk Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Meminta Paslon Pilkada Kabupaten Polewali Mandar, berani keluarkan kebijakan penghentian Izin Ritel Modern di Kabupaten Polewali Mandar. (Foto : Nadi).

Kondisi ini menyebabkan Pedagang Pasar Wonomulyo, yang tidak mampu bersaing, membuat mengalami penurunan pendapatan penjualan.


"Ritel semakin banyak berdiri yang semua berdekatan dengan Pasar. Bahkan satu tempat dua hingga Tiga Ritel." Ujarnya.


Sementara ditempat terpisah Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Polman, Bung Baraq, menegaskan.


Menyoroti pentingnya suara dan hak pedagang kaki lima di pasar-pasar rakyat yang semakin terpinggirkan akibat menjamurnya Ritel modern, yang beroperasi tanpa izin yang lengkap. 


Isu tersebut kian hangat karena beberapa Ritel di Kabupaten Polman, seperti yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman. Diketahui tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun SLF Sertifikat Laik Fungsi (SLF). 


Sehingga bertentangan dengan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2024, yang mengatur teknis pengembangan, penataan dan pembinaan toko swalayan. 


Dari itu GMNI Cabang Polman, berharap agar para Paslon Pilkada Kabupaten Polman, bisa berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap Ritel-Ritel modern yang tidak mengikuti aturan. 


Dengan semakin banyaknya Ritel modern, masyarakat lebih cenderung berbelanja di sana ketimbang di Pasar tradisional. Secara tidak langsung mengancam keberlangsungan hidup para pedagang kecil. 


"Dengan hadirnya Ritel-ritel modern tanpa izin yang memenuhi standar, pedagang pasar tradisional kian terpuruk. Kami ingin para kandidat berkomitmen dan menunjukkan keberpihakan mereka terhadap ekonomi rakyat kecil serta menjamin penegakan aturan terhadap Ritel yang membandel." Ungkapnya.


Paparkan Ketua GMNI Cabang Polman, debat Publik Pertama Sub Tema Ekonomi Perdagangan diharapkan dapat menjadi momentum bagi kandidat untuk mengemukakan langkah nyata mereka dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi modern dengan pemberdayaan ekonomi lokal yang kuat.


"Sub tema Debat ekonomi perdagangan diharapkan Paslon menyampaikan langka nyata mengatasi persoalan Ritel, berdayakan ekonomi lokal." Lugasnya.


Penulis : Nadi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pedagang Pasar Meminta Paslon Bupati Polman Berani Hentikan Toko Ritel Modern

Trending Now

Iklan

iklan