PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Program makan bergizi seimbang secara gratis, yang rencanakan akan diterapkan pada tahun 2025 mendatang, masih terkendala kesedian pemenuhan bahan di Provinsi Sulawesi Barat.
Ini berdasarkan simulasi dan ujicoba di Kecamatan Sumarorong dan Muso, Kabupaten Mamasa, terakhir dan sebelumnya sudah diadakan di Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju.
Demikian disampaikan Pejabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, saat dikonfirmasi persiapan program makan bergizi seimbang secara gratis, di Provinsi Sulawesi Barat. Jumat, 16 November 2024.
"Sudah terapkan makan gizi seimbang secara gratis dalam sebulan terakhir, karena makan bergizi itu belum tentu seimbang untuk protein dengan nutrisi. Dimana diujicoba di Kecamatan Sumarorong dan Muso, Kabupaten Mamasa, sebelumnya sudah diadakan Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene. Namun kendalanya kesediaan menu gizi tidak ada." Ujarnya
Disebutkan Pj Gubernur, jadwal rencana ujicoba akan terus dilakukan untuk mengetahui kelemahannya di setiap daerah. Sehingga melakukan perencanaan yang memenuhi standar gizi yang dibutuhkan dalam waktu 2 bulan simulasi dan ujicoba.
Dimana dalam pelaksanan makan bergizi seimbang secara gratis selama ini bukan saja difokuskan pada gizinya yang harus didapatkan. Tetapi harus juga memiliki nilai ekonomi.
Seperti di Kecamatan Muso, Kabupaten Mamasa, menu makanan yang tidak disiapkan telur, berarti hanya memenuhi gizinya saja. Ekonomi tidak didapatkan, karena tidak ada produksi di Kecamatan Muso, Kabupaten Mamasa.
Sehingga pemerintah harus mendorong masyarakat memanfaatkan peluang untuk memproduksi bahan-bahan makanan bergizi di seluruh daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Baik itu di Kabupaten Polewali Mandar, Mamasa, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu, agar nilai ekonomi dirasakan masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.
"Tidak semua daerah di Sulawesi Barat, tersedia menu bergizi seimbang, utamanya telur. Apalagi Kabupaten Mamasa, begitupula Majene, Mamuju dan daerah lain di Sulbar. Menyebabkan nilai ekonomi tidak didapatkan karena bahannya harus dari luar." Terangnya.
Disebutkan Mantan Pj Gubernur Sulawesi Selatan, kedepan pemenuhan kebutuhan makanan bergizi seimbang secara gratis dalam kesediaan bahan bergizi. Diantaranya, telurnya dibeli di sentral peternakan telur di Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sehingga anak-anak di sekolah di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, mendapat gizi seimbang, akan tetapi ekonominya lebihnya didapat masyarakat Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kondisi ini membuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Kabupaten segera bekerja nyata untuk kesediaan bahan-bahan makanan bergizi seimbang di Provinsi Sulawesi Barat. Khusus telur, harus ada yang memastikan sentral peternakan petelur setiap daerah menyuplai menu per-hari.
"Kendala utamanya sekarang menu telur tidak diproduksi di Sulbar, kebanyakan dari Kabupaten Sidrap, Sulsel semua. Jika gunakan telur daerah lain, yang dapat uangnya daerah lain. Kita hanya dapat gizi untuk anak-anak kita. Itulah kita (Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat--red) memaksimalkan waktu ujicoba makan bergizi seimbang secara gratis. Mencari sentral peternakan petelur menjadi distributor setiap daerah." Harapnya.
Disampaikan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, selain kendala telur yang ditemui di lapangan, dalam ujicoba makan bergizi seimbang secara gratis. Bahan menu Susu, yang harus mendatangkan dari luar Pulau.
Karena di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, tidak ada penghasil susu sama sekali. Sehingga makanan bergizi 4 Sehat 5 Sempurna belum dapat dilengkapi secara berkelanjutan.
Untuk itu pemerintah pusat diharapkan membantu mengembangkan sapi perahan mengahasilkan susu, yang ditempatkan di daerah pengunungan.
Seperti bantuan kambing berproduksi susu, agar dapat produksi sendiri. Jika ini tidak terpenuhi di Provinsi Sulawesi Barat, nantinya beli susu di Pulau Jawa.
"Sebenarnya makan bergizi seimbang dengan 4 Sehat 5 Sempurna masih belum lengkap, karena kesediaan susu tidak ada di Pulau Sulawesi, semua berasal dari Jawa. Makanya kita mengharapkan bantuan pusat untuk melakukan pengembangan sapi perah di Sulawesi Barat, yang nantinya para peternak ini yang akan menyediakan susu untuk program makan bergizi seimbang gratis." Bebernya.
Penulis : Nadi