Banjir rendam sejumlah jalan. Akibat buruknya drainase menyebabkan meluapnya air hujan. (Foto : Nadi). |
PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Hujan deras disertai angin kencang, selama kurang l1 jam lebih di wilayah Kecamatan Polewali, Kabupaten polewali Mandar (Polman).
Menyebabkan beberapa jalan protokol, di kelurahan Pekkabata dan Madatte, terendam banjir, setinggi 50 hingga 60 Centimeter. Membuat pengendara sepeda motor dan mobil terpaksa memilih jalur alternatif untuk menghindari banjir.
Sementara di Kelurahan Wattang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, satu tenda terowongan yang direncanakan dijadikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Polman. Pada 27 November 2024 mendatang, rubuh.
Inra, salah seorang warga setempat mengatakan, penyebab banjir karena intensitas hujan tinggi mengguyur Polewali, dari sore hingga malam. Selain itu, buruknya sejumlah drainase yang meluap merendam jalan dan pemukiman warga.
Bahkan banjir genangi beberapa rumah warga yang berdekatan dengan jalan. Dimana banjir kali ini merupakan luapan air paling parah selama setahun terakhir.
Banjir rendam sejumlah pemukiman warga. Akibat buruknya drainase menyebabkan meluapnya air hujan. (Foto : Nadi). |
"Hujan deras sebabkan sejumlah drainase tersumbat. Sehingga air meluap merendam ke jalan dan beberapa rumah warga." Terangnya.
Disebutkan warga, akibat banjir merendam jalan, pengendara mencari jalan lain yang tidak terendam banjir dan sebagian menunggu banjir surut kemudian melintas, karena takut kendaraan mengalami mati mesin. Sementara pengendara terjebak banjir terpaksa mendorong kendaraannya akibat mati mesin.
Kondisi banjir yang terjadi membuat warga di Jalan Todilaling, sangat mengharapkan kepedulian pemerintah setempat melakukan normalisasi drainase yang dangkal dan tertutup sampah.
"Pengendara takut melintas terpaksa berhenti beristirahat menunggu banjir berangsur-angsur surut. Sedangkan yang terlanjur menerobos genangan air menyebabkan kendaraan mati mesin dan terpaksa mendorong kendaraanya." Terangnya.
Ditempat terpisah warga menyebutkan, akibat hujan disertai angin kencang menyebabkan tenda terowongan yang didirikan untuk dijadikan TPS Pilkada serentak Provinsi Sulawesi Barat dan Pilkada Kabupaten Polman, roboh.
Tenda TPS Pilkada di Kelurahan Watang, Kabupaten Polewali Mandar. Rusak diterjang angin kencang. (Foto : Nadi). |
Bahkan terpal tenda mengalami robek, membuatnya harus mengganti terpal dan melakukan perbaikan beberapa rangka besi tenda yang rusak.
"Tenda terowongan yang disewa untuk dijadikan TPS Pilkada roboh dan terpal robek diterjang angin kencang pak." Terangnya.
Ditambahkan warga, Mama Fahrun, semoga ganti rugi atas rusaknya tenda terowongan TPS, dari pemilik tidak dibebankan kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 10, Kelurahan Watang.
Sebab kejadian murni bencana alam, angin kencang. Bahkan setelah ini Panitia dan warga belum mengetahui TPS nya akan dipindahkan kemana.
"Kami (KPPS-red) tidak diberikan ganti rugi, akibat rusaknya tenda. Karena bencana dan belum tahu TPS nya mau dipindahkan kemana." Tuturnya.
Penulis : Nadi