PolewaliTerkini.Net - POLMAN - Pj Bupati Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Muhammad Ilham Borahima, Pantau langsung korban Banjir di wilayah Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman. Selasa, 24 Desember 2024.
Dalam pantauan itu bersama Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman.
Pj Bupati Kabupaten Polman, Muhammad Ilham Borahima, menyatakan. Sebagai salah satu bentuk dan antisipasi Pemerintah Kabupaten Polman, adalah siaga satu mendirikan posko bencana.
Langkah ini untuk mengantisipasi bencana lebih besar lagi. Bahkan melibatkan tim dari Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR.
Mereka langsung melihat kondisi Banjir di Kecamatan Matakali. Merendam puluhan rumah warga, 300 hektar tambak dan sawah terendam Banjir. Berdampak kerugian terhadap masyarakat.
"Untuk melihat kondisi korban Banjir yang terjadi selamat 3 hari terakhir. Agar dapat melakukan penanganan dan antisipasi bencana lebih besar." Katanya.
Disampaikan Pj Bupati Kabupaten Polman, ratusan hektar lahan persawahan baru saja ditanam para petani terendam, menyebabkan Benih Padi mengalami mati atau rusak tersapu arus Banjir.
Begitupula tambak yang berisi Ikan Bandeng dan Ikan Nila lepas keluar tambak akibat terendam Banjir, sehingga petaninya mengalami kerugian.
Pemerintah Kabupaten Polman, selanjutnya melalui Dinas Pertanian dan Pangan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk membuatkan laporan dampak banjir bagi Petani dan Penambak.
Kata PJ Bupati, nantinya akan diusulkan mendapatkan bantuan bencana dari Pemerintah Pusat, utamanya Benih Padi dan Bibit Ikan.
"Segera membuat laporan untuk diusulkan pemerintah pusat, menggantikan Ikan dan Benih Padi masyarakat yang rusak diterjang Banjir. Agar meringankan beban masyarakat tertimpa musibah Banjir." Bebernya.
Dijelaskan Pj Bupati Kabupaten Polman, penyebab Banjir bukan saja disebabkan bencana alam. Tetapi telah terjadi segmentasi atau pendangkalan Sungai di muara mulai Sungai Rea, Bulubawang, hingga Mampie.
Sehingga mengharapkan adanya dukungan anggaran baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dalam menyelesaikan persoalan Banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Matakali.
Penangan itu mulai Bulubawang hingga Labasang, yang mana Balai PUPR bisa menyelesaikan persoalan tahun ini. Agar masyarakat Kecamatan Matakali, tidak lagi tergenang Banjir setiap hujan 2 jam dan terjadi setiap hujan.
"Karena Kecamatan Matakali selalu langganan Banjir, setiap hujan turun sebentar. Sehingga mengharapkan bantuan anggaran dari pemerintah menangani pendangkalan sungai menyebabkan Banjir." Tuturnya.
Dilanjutkan Pj Bupati Kabupaten Polman, butuhkan anggaran normalisasi sungai dari pemerintah pusat, karena Kabupaten Polman merupakan daerah ketahanan pangan.
Tentu katanya, untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto, tentang Ketahanan Pangan Nasional. Sehingga sawah di Kabupaten Polman, dapat produktif, tidak lagi tergenang Banjir setiap hujan terjadi.
Apalagi lanjutnya, keuangan pemerintah Kabupaten Polman, biaya tidak terduga tidak sanggup mengatasi permasalah pendangkalan di sejumlah Sungai di Kabupaten Polman, membutuhkan anggaran kurang dari Rp. 70 Miliar Rupiah.
"Keuangan daerah Kabupaten Polman, tidak mampu anggarkan biaya pengerukan Sungai yang dangkal. Sehingga butuh anggaran besar dari pemerintah pusat untuk mendukung program Presiden Ketahanan Pangan Nasional, dengan menangani Banjir selalu merendam lahan persawahan di Kecamatan Matakali." Tandasnya.
Penulis : Nadi