 |
| Rafiuddin didampingi istrinya, Sumarni adalah pemilik Cafe Kenari Parepare. (Foto : Andi Muh Idris D Turusi). |
PolewaliTerkini.Net - Parepare - Ternyata sejumlah penghuni kios/Lods Parebeach Parepare, telah menghuni cukup lama, bahkan sebelum terbangun Parebeach, diantara mereka sudah ada menjual makanan kuliner sebagai pengelola cafe sejak tahun 1980 an.
Kondisi lokasi Parebeach masa lalu, sebelum dibangun pada awal era kepemimpinan Dr. H. M. Taufan Pawe, SH, MH. kondisi lantai tanah pantai disitu terkesan tidak rata, sehingga pengelola cafe perlu merogoh uang di saku membeli tanah timbunan untuk meratakan menjadi tempat menjual yang kondusif.
Salah seorang penghuni Lods Parebeach pengelola Cafe Kenari, Rafiuddin alias Pangerang mengisahkan awal mula ia menjual sejak tahun 1987, saat pertama kali datang, permukaan tanah lokasi menjualnya tidak rata, ia menggunakan tempat dengan memasang tenda yang bisa dibongkar pasang, ucapnya.
Rafiuddin mengaku ia menyisihkan hasilnya ditabung sedikit demi sedikit untuk membeli tanah timbunan sekitar 4 mobil truk buat meratakan tempat jualannya agar nyaman dipakai menjual, ucapnya mengenang.
Bukan sampai disitu pengorbanannya, setelah Parebeach terbangun dan ia mendapat Lods/kios, masih butuh penataan agar lebih nyaman dan aman dipakai sekaligus bisa menarik perhatian para pengunjung baik datang dari sekitar Parepare maupun dari luar daerah hinterland Kota Parepare.
Mulailah ia menyisihkan dana sedikit demi sedikit untuk menata mulai dari dinding tembok yang awalnya cuma terbuat dari balok dan asbes, karena dianggap tidak aman khusus pada malam hari, maka berusaha mengganti dengan dinding tembok batu bata dan memasangi besi pengaman mengelilingi area penjualan terbuat dari terali besi pengaman, ucap Rafiuddin, Ipar alm Sopyan Lahabi, SH.
Terkadang Balon lampu penerangan mengganggu di malam hari, jika balon lampunya mati, maka ia berinisiatif mengganti hingga saat ini sudah dua kali ia ganti agar tidak gelap disekitarnya di malam hari.
Selain hal tersebut ia juga akui telah memasang air ledeng PDAM Kota Parepare, maklum di Lods Parebeach tidak tersedia sarana pelengkap seperti air bersih (Air PDAM), selama itu ia harus membawa air dari rumahnya, dari pada repot setiap hari maka sebagai penghuni menabung menyisihkan penghasilan sehari-hari buat memasang PDAM secara mandiri, ucapnya.
Di bagian belakang juga ada kamar kecil (WC) sayangnya tampak gelap di malam hari, maka menyisihkan juga hasil sedikit demi sedikit akhirnya berhasil memasang listrik penerangan dan kwhnya terpasang di dinding WC di belakang, ucap istrinya ikut menambah pengalaman selama menghuni Parebeach.
Dilain sisi kehadiran pelaku bisnis makanan kuliner di Kota Parepare, patut diapresiasi, termasuk juga di kompleks Parebeach, karena dengan kehadiran mereka secara tidak langsung meramaikan dan mendukung pengembangan Kota Parepare sebagai Kota jasa, terbukti di malam hari pengunjung ke Kota Parepare sangat ramai berdatangan baik dari lokal maupun masyarakat hinterland.
Dengan makin Ramainya kunjungan ke Kota Parepare berarti hampir setiap hari telapak kaki yang menginjak di kota Parepare kian bertambah dan akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Parepare.
Selain mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat juga berpotensi mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor jasa, niaga dan pendidikan.
Idealnya Pemerintah Kota Parepare, terus menjaga dan membina kemitraan yang baik dan kondusif terhadap para pelaku bisnis, jasa dan usaha di Kota Parepare, tidak terkecuali terhadap penjual makanan kuliner di Parebeach Parepare.
Mereka saat ini juga butuh perhatian, dukungan, pembinaan agar mereka bisa lebih diberdayakan, berimprovisasi, berkreasi dan merasa aman mengelola usaha di Parebeach, tidak terkesan dalam tekanan kejiwaan dan ketidak pastian, agar kejiwaan mereka merasa kondusif.
Keberadaan mereka juga punya andil untuk meramaikan jasa kuliner di Parebeach, dalam mendukung Parepare sebagai Kota Jasa, Niaga dan Pendidikan.
Laporan : Andi Muh Idris D Turusi
