Ketua Indonesia Hijau Erwin Hartawan Foto bersama dengan Pendamping Wisatawanasal Jepang Akiko Mirama, Pendamping ini pernah tinggal di Jokjakarta Belajar Bahasa Indonesia |
Keichi Yasiro Beripenjelasan terkait Permentasi Buah kakao |
Mesan Hasil Industri Kakao di Macoa Coklat di Dusun Kediri Desa Sidorejo Kecamatan Wonomulyo |
Foto Macoa Coklat Hasil Industri Milik PT Mataram (Maju Tani Rakyat Makmur) |
Melihat Langsung Biji Kakao di Penjemuran |
POLEWALITERKINI.NET - Dua hari 2 malam berada di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Touris asal Negeri Sakura Jepang, kunjungi sejumlah tempat di Kecamatan Wonomulyo, Mapilli dan Luyo. Rabu, 23 Agustus 2017.
Para turis ini melihat langsung komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Bumi Tipalayo. Hasilnya banyak di Ekspor ke Negara Jepang, berupa biji kakao (Coklat) yang sudah melalui proses Permentasi.
PT Bumi Surya pengusaha penampung dan Eksportir biji milik H Syamsul Mahmud di Kecamatan Luyo juga disambangi bersama pemerhati buah kakao dari Lembaga Indonesia Hijau yang dikomandoi Herwin Hartawan.
Sebelumnya 55 orang Turis Jepang melihat langsung industri pembuatan Cemilan dari bahan baku coklat milik PT Mataram yang diberi merek dagang Macoa Kakao di Dusun Kediri, Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo.
Para tamu negara ini juga mendatangi tempat aktivitas di dalam pasar tradisional di Kampung Kolonisasi Wonomulyo. Turis asal Jepang terdiri dari mahasiswa, dosen, pemerhati budaya, biro perjalanan sekaligus Instruktur pemandu dan juru bahasa asal Jepang, yakni Mr. Keichi Yosiro dan Ny Kororo.
Juru bicara penerjemah dari Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dispop) Polewali Mandar, M Ridwan Rido dan Betty Beatris bersama sekretaris Dispop Mustari Mulla Tammaga serta sejumlah fotografer baik dari Dispop maupun dari Biro Perjalanan mendampingi turis ini berkunjung.
Herwin Hartawan, ketika ditemui di kediamaannya Desa Bonra, Kecamatan Mapilli mengatakan, sering didatangi turis jepang, para Turis ini melihat langsung sistim permentasi buah kakao, buah gelondongan serta melihat Biji hasil permentasi yang sudah melalui proses penjemuran diatas wadah yang disiapkan oleh Lembaga Indonesia Hijau
“Turis Jepang ini sudah beberapa kali datang melihat langsung bahan baku coklat yang banyak di konsumsi di Negara asalnya.” Kata Herwin Hartawan.
Saat mereka datang pihaknya memberikan penjelasan secara detail termasuk soal kebersihan dari hasil tananaman perkebunan yang bahasa Latinnya Theobroma Kakao sebelum di Ekspor ke Negeri Sakura Jepang dan beberapa Negara di dunia.
Sementara itu Sekretaris Dispop Polman, Mustari Mulla Tammaga ketika ditemui di Industri Macoa Kakao mengatakan, kunjungan wisatawan manca Negara ke Polewali Mandar untuk tahun 2017 sudah over target.
Menurut RPNJ Polewali mandar kuota 90 orang Touris yang menghuni Hotel Ratih dan Lilianto serta Losmen dan Penginapan sudah melebihi dari apa yang diinginkan, itu belum termasuk kegiatan PIFAF diawal 2017 baru ini yang dihadiri sekitar 16 Negara.
“Frekuensi kunjungan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, seperti 2013 hanya 3 orang Jepang yang datang ke Polewali Mandar, dan setelah menjalin kerjasama mulai tahun 2014 - 2017 tahun ini terbanyak orang Jepang yang datang dan mereka Fokus ke perkebunan tanaman kakao (coklat) yang merupakan andalan utama Polewali Mandar.” Kata Mustari Mulla Tammaga.
Laporan : Burhanuddin Haruna.