dr Achmad Azis Menyampaikan Materi |
POLEWALITERKINI.NET - Tingginya angka gizi buruk pada anak di Polman sudah sebanding dengan jumlah penduduknya yang terbanyak di Sulbar, menurutnya berbicara gizi tak selamanya identik dengan sektor kesehatan karena gizi buruk terjadi secara kronis.
BERITA TERKAIT : “Gizi Buruk? Virus” Pastinya, Ayo...! Bantu Adik Kita Tuk Kesembuhannya....
Demikian Kepala Dinkes Sulawesi Barat, dr Achmad Azis saat membawakan materi pembekalan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Hotel Lilianto, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar. Kamis (12/10/2017).
Serangan Gizi Buruk tak selamanya diidentik karena faktor kesehatan, namun pola hidup masyarakat perlu mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak.
"Pencegahan gizi buruk pada anak perlu perhatian pola hidup sehat mulai dari nikah, hamil sampai ada anak, karena kasus ini juga harus diperankan sektor lain seperti BPJS, ketahanan pangan dan pemberdayaan perempuan dan anak." Ungkap Achmad Azis.
Lanjutnya, sejumlah masyarakat ketika kehidupannya sudah meningkat mereka sudah tidak lagi memikirkan menjaga kesehatan dengan rutin mengomsumsi makanan sehat dan bergizi, mereka justru lebih memilih membeli peralatan elektronik atau perabotan rumah tangga.
"Justru yang mesti diperhatikan ketika punya uang, pola makan juga harus sehat, jangan langsung beli kursi sudut, barang elekronik kemudian tidak beli ikan lagi. karena otak akan blenk jika kekurangan gizi." Jelas Achmad Azis.
BERITA TERKAIT : “Gizi Buruk? Virus” Pastinya, Ayo...! Bantu Adik Kita Tuk Kesembuhannya....
Demikian Kepala Dinkes Sulawesi Barat, dr Achmad Azis saat membawakan materi pembekalan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Hotel Lilianto, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar. Kamis (12/10/2017).
Serangan Gizi Buruk tak selamanya diidentik karena faktor kesehatan, namun pola hidup masyarakat perlu mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak.
"Pencegahan gizi buruk pada anak perlu perhatian pola hidup sehat mulai dari nikah, hamil sampai ada anak, karena kasus ini juga harus diperankan sektor lain seperti BPJS, ketahanan pangan dan pemberdayaan perempuan dan anak." Ungkap Achmad Azis.
Lanjutnya, sejumlah masyarakat ketika kehidupannya sudah meningkat mereka sudah tidak lagi memikirkan menjaga kesehatan dengan rutin mengomsumsi makanan sehat dan bergizi, mereka justru lebih memilih membeli peralatan elektronik atau perabotan rumah tangga.
"Justru yang mesti diperhatikan ketika punya uang, pola makan juga harus sehat, jangan langsung beli kursi sudut, barang elekronik kemudian tidak beli ikan lagi. karena otak akan blenk jika kekurangan gizi." Jelas Achmad Azis.
Laporan : Z Ramadhana