Anto Angga Minta Maaf Ke Polisi, Tentara dan Warga Tanro |
POLEWALITERKINI.NET – Meski Anto Angga (31), tukang batu, warga Patoke, Kelurahan Sulewatang, Kecamatan, Polewali, Polman, tak mengakui telah memposting ujaran kebencian dengan melakukan penghinaan terhadap Polisi, Tentara dan Pemuda Tanro, namun dia tetap meminta maaf
BERITA TERKAIT : Status Makian, Hina Polisi, Tentara di Facebook, Pria Tanro Diamankan Polisi!
Pria memiliki istri dan 2 anak ini kepada polewaliterkini.net mengatakan sudah 5 bulan tak memiliki Handphone Android dan kalau memainkan facebook hanya menggunakan perangkat Hp milik teman dekat.
“Saya kasian sampaikan bahwa sudah 5 bulan tidak miliki Hp. Setiap saya mau buka Facebook juga baru belajar selalu Hp-nya teman kupake’. Meski begitu, itu tomi saya mau minta maaf ke Pak Polisi dan Pak Tentara dengan orang Tanro juga karena sempat disebut namanya di akun ku.” Kata Anto Angga berharap dimaafkan atas kelalaiannya.
Dia bercerita bahwa terakhir memiliki Android 5 bulan lalu, postingan ujaran kebencian tiba-tiba muncul di dinding facebook miliknya. Selama ini juga membuka facebook di Hp milik teman-temannya.
“Saya buka facebook di Hp milik teman-teman. Siapa siapa? Kalau yang saya pake Hp-nya banyak, yakni Appi, Enal, Deit, Iwan, Burru kalau sudah saya pake saya tidak keluar lagi, padahal ada pale ditindis supaya tidak masuk lagi orang.” Kata Anto Angga.
Dia menduga ada temannya yang melakukan postingan itu, karena dilatarbelakangi dendam atas peranannya selama ini memberikan informasi kepada pihak Kepolisian tentang peredaran shabu-shabu dan obat keras bojek.
“Saya suka kan bantu polisi mencari orang yang make, seperti obat bojek di kampung saya. Mungkin itu dia dendam dan menggunakan facebook saya.” Kata Anto Angga Menduga.
Kini atas postingan itu dirinya merasa ketakutan dengan pihak Polisi, Tentara (TNI) dan Anak Tanro, sehingga dia lebih memilih diamankan dulu di Mapolres Polman.
“Inimi pak saya berpikir dan takut, tolong sampaikan kasian kalau bukan saya yang lakukan postingan itu. Saya ditangkap 30 menit setelah postingan itu naik, waktu itu saya bekerja di gunung sulewatang, tidak ada Hp Androidku dan jaringan disitu juga tidak ada.” Katanya.
BERITA TERKAIT : Status Makian, Hina Polisi, Tentara di Facebook, Pria Tanro Diamankan Polisi!
Pria memiliki istri dan 2 anak ini kepada polewaliterkini.net mengatakan sudah 5 bulan tak memiliki Handphone Android dan kalau memainkan facebook hanya menggunakan perangkat Hp milik teman dekat.
“Saya kasian sampaikan bahwa sudah 5 bulan tidak miliki Hp. Setiap saya mau buka Facebook juga baru belajar selalu Hp-nya teman kupake’. Meski begitu, itu tomi saya mau minta maaf ke Pak Polisi dan Pak Tentara dengan orang Tanro juga karena sempat disebut namanya di akun ku.” Kata Anto Angga berharap dimaafkan atas kelalaiannya.
Dia bercerita bahwa terakhir memiliki Android 5 bulan lalu, postingan ujaran kebencian tiba-tiba muncul di dinding facebook miliknya. Selama ini juga membuka facebook di Hp milik teman-temannya.
“Saya buka facebook di Hp milik teman-teman. Siapa siapa? Kalau yang saya pake Hp-nya banyak, yakni Appi, Enal, Deit, Iwan, Burru kalau sudah saya pake saya tidak keluar lagi, padahal ada pale ditindis supaya tidak masuk lagi orang.” Kata Anto Angga.
Dia menduga ada temannya yang melakukan postingan itu, karena dilatarbelakangi dendam atas peranannya selama ini memberikan informasi kepada pihak Kepolisian tentang peredaran shabu-shabu dan obat keras bojek.
“Saya suka kan bantu polisi mencari orang yang make, seperti obat bojek di kampung saya. Mungkin itu dia dendam dan menggunakan facebook saya.” Kata Anto Angga Menduga.
Kini atas postingan itu dirinya merasa ketakutan dengan pihak Polisi, Tentara (TNI) dan Anak Tanro, sehingga dia lebih memilih diamankan dulu di Mapolres Polman.
“Inimi pak saya berpikir dan takut, tolong sampaikan kasian kalau bukan saya yang lakukan postingan itu. Saya ditangkap 30 menit setelah postingan itu naik, waktu itu saya bekerja di gunung sulewatang, tidak ada Hp Androidku dan jaringan disitu juga tidak ada.” Katanya.
Laporan : Sukriwandi